Gitaris Jubing  Kristianto, misalnya memainkan lagu  pop “Berita Ironi” (ciptaan Eros Djarot/ Jockie Soerjoprajogo) yang terdengar juga memuat irama dangdut di bagian chorus.   

Gitaris lain, Mr. Wancum malah dengan berani mengubah lagu balada “Damai BersamaMu (Jhony Sahilatua),  yang terkenal lembut dalam suara Chrisye,  menjadi cadas, sangat fresh dan kreatif.

Sementara pasangan  suami isteri Otti Jamalus  dan Yance Manusama menyanyikan “Serasa” (Eros Djarot/Chrisye) menjadi sangat indah dalam balutan nuansa jazzy.

Di samping itu,  muncul pula penyanyi Netta KD melantunkan  “Malam Pertama” (Yockie-Eros Djarot), Che Cupumanik  menyuarakan “Andai Aku Bisa” (Dhani Ahmad/ Bebi), John Paul Ivan dan Windy Saraswati  melantunkan “Aku Cinta Dia” dan masih banyak lagi.

Mendengar lagu lagu Chrisye via video macam ini,  bisa menjadi  alternatif hiburan  sehat, dan lebih personal.

“Karena bisa untuk menemani masyarakat  yang sekarang dalam kondisi tetap harus berada di rumah!” tutur Gideon Momongan.

Awalnya peringatan 13 tahun wafat Chrisye ini,  dirancang sebagai acara diskusi terbatas yang di digelar di sebuah kafe. dengan narasumber  Erwin Gutawa, Candra Darusman dan  Keenan Nasution.  

Namun menguatnya pandemic Corona, dan munculnya pelarang mengumpulkan banyak orang, membuat acara ini didesain ulang.  

“Diskusi tidak berlangsung secara tatap muka. Kami pindahkan dalam format video. Narasumber pun mengirim jawaban via video. Rekaman itu kami upload ke YouTube!,” ungkap Ferry sambil menyebut physical distancing_ dengan narasumber sangat terjaga dalam proses pembuatan video ini. 

Video berdurasi 39 menit lebih ini, memuat  pula salam perpisahan untuk isteri Chrisye, Damayanti Noor  yang wafat 8 Februari lalu.

“Untuk mempermanis, kami mengundang 16 wartawan  untuk menyanyikan lagu “Lilin Lilin Kecil”  karya James F Sundah!