Heboh Penyambutan 2 Kontestan LIDA Saat Wabah Corona, Ini Kata Polisi dan Klarifikasi Indosiar
Kepulangan duakontestan Liga Dangdut Indonesia (LIDA) 2020 ke kampung halaman menuai kehebohan karena mengumpulkan massa di tegah pandemi corona.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM -- Kepulangan duakontestan Liga Dangdut Indonesia (LIDA) 2020 ke kampung halaman menuai kehebohan karena mengumpulkan massa di tegah pandemi corona.
Adalah Eva Yolanda perwakilan NTB disambut oleh banyak warga Desa Lando, kecamatan Terara, Lombok Timur pada Minggu (5/4/2020).
Dari sebuah video yang beredar di media sosial, terlihat warga berkerumun dan berdesak-desakan sambil berteriak meminta Eva bernyanyi.
Mereka bahkan tak perduli dengan imbauan sosial distancing di tengah wabah corona.
Eva Yolanda tereliminasi dari kontes itu pada Sabtu (4/4/2020).
Satu hari sebelumnya, kedatangan Hamid Aan kontestan Liga Dangdut (LIDA) perwakilan NTT juga disambut ribuan warga di Alor, Nusa Tenggara Timur.
Mereka berkumpul di Bandara Mali, Alor untuk menjemput Hamid pada Sabtu (4/4/2020).
Baca: Reaksi Suami Saat Tahu Soraya Larasati Alami Pelecehan Seksual di Jalan
Baca: Pulang di Tengah Corona, 2 Finalis Liga Dangdut Dikerumuni Warga, Ini Tanggapan Polisi & Indosiar
Sebagian warga juga memadati halaman rumah Hamid di Desa Alila Selatan, Kecamatan ALor Barat Laut.
Padahal saat ini wabah virus corona dan pemerintah pusat maupun Provinsi NTT, telah mengimbau warga untuk menjaga jarak fisik dan menghindari kerumuman.
Polisi minta maaf jika dianggap kecolongan
Kedatangan Eva di Lombok Timur dikawal oleh polisi agar tidak dikerumuni massa. Namun ternyata massa sudah berkumpul di jalan menuju rumah Eva.
Warga tetap berkerumun walaupun Lombok Timur masuk zona merah karena ada dua warga yang dinyatakan positif Covid-19.
Kapolres Lombok Timur AKBP Tunggul Sinatrio mengatakan petugas sudah berusaha keras meminta agar massa membubarkan diris secara persuasif.
"Ya memang namanya juga penggemarnya, apalagi teman kecilnya di kampung, jadi semua ingin bertemu Eva. Aparat kami sudah berusaha, dan akhirnya secara sadar melalui tim relawan kemenangan Eva, masyarakat akhirnya bubar," kata Tunggul yang juga merupakan Wakil Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Lombok Timur, saat dikonfirmasi melalui telepon, Senin (6/4/2020).