Mestinya Film Kadet 1947 Tayang di Bioskop Agustus 2020, Tapi Diundur karena Covid-19
Film KADET 1947 produksi Temata Studios (Telinga Mata Nusantara), dibantu Screenplay Films dan Legacy Pictures ini merupakan film berlatar sejarah.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Film Kadet 1947 rencanannya tayang di bioskop Indonesia pada Agustus 2020, tepat di bulan perayaan HUT Indonesia.
Namun, pandemi virus corona (Covid-19) yang melanda Indonesia, penayangan film Kadet 1947 terpaksa mundur.
"Film ini harusnya dirilis barengan perayaan 75 tahun Indonesia merdeka, tujuannya ke arah sana, tapi dengan kondisi seperti ini kita berpikir juga agak susah mengejar di bulan Agustus," kata Produser film KADET 1947 Celerina Judisari, Rabu (15/4/2020).
Proses produksi juga sulit dikejar. Sebab, dari jadwal 40 hari syuting baru terlaksana tiga hari.
"Itu harus terhenti karena ada corona ini," timpal Sutradara dan penulis naskah Rahabi Mandra.
Baca: Film Kadet 1947 Angkat Perjuangan Kadet Saat Agresi Militer Belanda I
Sementara, untuk menunjang cerita, tim produksi juga sudah membangun set khusus di Wonosari.
Namun, saat ini harus ditinggal karena virus corona dan terus dijaga oleh tim produksi agar tidak rusak.
"Kita sudah bangun set yang kita bangun, yang repot gimana kita menjaga itu lebih enggak rusak," tutur Co Produser Film KADET 1947 Dewi Umaya.
Film KADET 1947 produksi Temata Studios (Telinga Mata Nusantara), dibantu Screenplay Films dan Legacy Pictures ini merupakan film berlatar sejarah ini menceritakan perjuangan para kadet atau siswa angkatan udara (taruna) yang melakukan aksi pengeboman pertama dalam upaya mempertahankan kemerdekaan bangsa kala Agresi Militer Belanda I di tahun 1947.
Film dengan kisah ‘untold stories’ perjalanan tujuh orang pemuda kadet ini menggambarkan bagaimana potensi dan keberanian para pemuda melakukan serangan udara ke tentara Belanda di beberapa wilayah yang diduduki saat itu, yaitu Ambarawa dan Semarang.
Untuk membawa semangat taruna para pemain film yang dipilih juga para aktor milenials kekinian seperti Kevin Julio sebagai Mulyono, Baskara Mahendra sebagai Sutardjo Sigit, Ajil Ditto sebagai Suharnoko Harbani, Samo Rafael sebagai Bambang Saptoadji, Wafda Saifan sebagai Sutardjo.
Ada juga Ibnu Jamil sebagai Halim Perdana Kusuma, Ario Bayu sebagai Soekarno, Ramadan Al Rasyid sebagai Abdul Rahman Sale, Mike Lucock sebagai Soerjadi Soerjadarma, Indra Pacique sebagai Soedirman, Hardi Fadhillah sebagai Kardi, Ernest Samudra sebagai Basyir Surya, Tatyana Akman sebagai Rosma, Lutesha sebagai Nila dan Niken Anjani sebagai Rahayu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.