Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Fenomena Netizen Indonesia Menyerang IG Reemar Martin dan Han Soo Hee, Psikolog Sebut Ketidakwajaran

Psikolog membeberkan alasan viralnya artis Reemar Martin dan Han Soo Hee dibully oleh warganet Indonesia hanya karena kecantikan dan perannya.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Fenomena Netizen Indonesia Menyerang IG Reemar Martin dan Han Soo Hee, Psikolog Sebut Ketidakwajaran
Instagram @reemar.official18 dan JTBC
Han Soo Hee dan Reemar Martin ramai dibully oleh warganet Indonesia karena kecantikan dan perannya dalam drama korea. 

Psikolog dari Universitas Muhammadiyah Malang Yudi Suharsono, M.Si memberikan tanggapannya.

Menurut Yudi, faktor para netizen membully Reemar Martin dan Han Soo Hee disebabkan belum adanya kematangan pribadi dari yang bersangkutan.

Pasalnya, seseorang yang menggemari dan membenci suatu hal harus memahami tingkat batasannya.

"Faktornya terdapat pada kematangan diri yang bersangkutan."

"Artinya seseorang yang menjadi gemar atau benci pada suatu hal, harusnya mengingat kembali pada batasnya," ujar Yudi saat dihubungi Tribunnews, Rabu (29/4/2020).

Dosen Fakultas Psikologi itu menuturkan, orang yang berlebihan membully public figure bisa dikatakan belum dewasa.

Kolase Reemar Martin, artis TikTok asal Filipina
Kolase Reemar Martin, artis TikTok asal Filipina (Instagram @reemar.official18)

Baca: Mengenal Reemar Martin, Artis Tik Tok Filipina yang Diserang Netizen Indonesia, Masih 21 Tahun

"Kalau orang dewasa harusnya bisa membedakan, menempatkan mana yang harus dilakukan secara proporsional dan tidak berlebih," ungkapnya.

Berita Rekomendasi

Kendati demikian, Yudi menegaskan, tindakan pembullyan yang dilakukan warganet Indonesia tidak bisa dibenarkan.

"Dimana pun, pembullyan itu suatu perbuatan yang tidak dibenarkan."

"Sebab bisa menimbulkan sakit hati dan kekecewaan," jelasnya.

Reemar Martin ingin tinggalkan media sosial
Reemar Martin ingin tinggalkan media sosial (Twitter @reemarmartin)

Di sisi lain, Yudi menjelaskan, seseorang yang melakukan hal tersebut biasanya terjadi di rentan usia remaja.

"Sebenarnya itu bisa terjadi pada usia tertentu."

"Biasanya usia remaja, karena mereka masih labil, mereka ingin mencari sosok yang ke arah yang mereka inginkan," kata Yudi.

Lalu, jika hal itu terjadi pada orang yang sudah dewasa, Yudi mengatakan ada suatu 'kesalahan'.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas