Didi Kempot Meninggal Dunia, Ini 4 Lagu Karya 'The Godfather of Broken Heart' yang Paling Terkenal
Didi Kempot mengawali karier menyanyinya sebagai musisi jalanan atau pengamen di Solo pada 1984.
Editor: Malvyandie Haryadi
Didi Kempot adalah nama panggung dari Didi Prasetyo, dan nama Kempot adalah singkatan dari Kelompok Penyanyi Trotoar.
Pelantun lagu Cidro dan Stasiun Balapan ini ternyata adalah putra dari pelawak senior di kota Solo, Rianto Edi Gudel yang dikenal dengan nama Mbah Ranto.
Didi Kempot juga merupakan saudara dari pelawak senior Mamik Podang.
Didi Kempot mengawali karier menyanyinya sebagai musisi jalanan atau pengamen di Solo pada 1984.
Dua tahun kemudian Didi Kempot memutuskan untuk merantau ke Jakarta.
Lalu seorang produser mengajak Didi Kempot untuk masuk ke dapur rekaman dan melahirkan single lagu Stasiun Balapan yang sempat populer pada tahun 1999.
Setelah itu, Didi Kempot terus berkarya dan terus mengeluarkan album.
lagu-lagu yang diciptakan oleh Didi Kempot tak lekang oleh zaman, bahkan lagunya kembali populer di kalangan milenial.
Melalui lagu-lagunya itulah, Didi Kempot dijuluki sebagai Bapak Patah Hati Nasional atau The Godfather of Broken Heart.
Lagu-lagu yang banyak mengangkat kisah soal patah hati ternyata membuat banyak millenial yang related dengan lagunya.
Melansir dari banyak sumber, Inilah arti dan inspirasi Didi Kempot dalam menulis lagunya.
- Stasiun Balapan
Lagu ini mungkin adalah salah satu lagu Didi Kempot yang sangat dikenal, ternyata lagu ini memiliki memiliki makna yang mendalam dan sedih.
Lirik dalam lagunya berbunyi "Rasane koyo wong kelangan, kowe ninggal aku, ra kroso netes eluh ning pipiku."
Jika diartikan ke dalam Bahasa Indonesia "Rasanya seperti kehilangan, kau tinggalkan aku, tak terasa air mata menetes di pipiku."
Lagu ini bercerita tentang berakhirnya cinta pertama sepasang kekasih karena salah satunya harus pergi dari kota Solo dengan menaiki kereta.