Tahu Mas Didi Kempot Meninggal, Saya Nangis dari Pukul 4 sampai 11
Syok. Begitulah satu kata untuk menggambarkan suasana batin warga Suriname saat mendengar Didi Kempot meninggal dunia, Selasa (5/5/2020).
Editor: Suut Amdani
Angkatan pertama kuli kontrak Jawa di Suriname berjumlah 100 orang Jawa, ditempatkan di Marienburg, perkebunan tebu terbesar di Suriname.
Periode 1890-1916, rerata orang Jawa datang ke Suriname berjumlah 700 orang per tahun. Jumlahnya berlipat pada 1916 setelah pekerja kontrak India-Britania tak lagi dipakai.
Menjelang pecah Perang Dunia II, jumlah kuli kontrak Jawa di Suriname mencapai 30 ribu orang. Ketika perang berakhir, 7.684 orang kembali ke tanah air.
Sisa yang tinggal di Suriname inilah yang berkembang, beranakpinak, kawin mawin, kawin campur dengan etnis lain.
Atau merantau ke Holland, dan membangun Suriname yang multietnis multikultur seperti sekarang.
Selain klip video karya Murni Dasai dan kawan-kawan, kenangan pada almarhum Didi Kempot juga ditunjukkan penyanyi muda Suriname, Angel Valery Tawiredjo.
Tiga hari lalu ia menyanyikan tembang hits Pamer Bojo karya Didi Kempot. Rekaman suaranya diunggah di channel You Tube Valery. (Tribunnews.com/Setya Krisna Sumarga)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.