Kami tulus meminta maaf karena terlambat menyadari bahwa tanggapan agensi terhadap pertanyaan itu menimbulkan masalah.

Memang benar Jungkook pergi ke Itaewon, tapi dia tidak pergi ke tempat yang menjadi masalah karena kasus yang dikonfirmasi awal Mei lalu.

Jungkook berada di Itaewon seminggu sebelum kasus pertama (terkait pasien yang berkunjung ke Itaewon) dikonfirmasi.

Baca: 5 Kesamaan Suga BTS dan IU, Tahun Lahir hingga Latar Belakang Keluarga

Baca: Suga BTS Terlibat dalam Single Baru IU, Berikut Daftar Penyanyi yang Pernah Kolaborasi dengannya

Selain itu, untuk mematuhi pedoman pemerintah, Jungkook telah mengambil langkah-langkah, seperti melakukan tes Covid-19.

Jadi kami menganggap tidak pantas untuk mengungkapkan kehidupan pribadi artis kami kepada publik.

Namun, tidak ada ruang untuk beralasan mengenai fakta, kami sebagai agensi, belum benar-benar menyadari pentingnya jarak sosial dan memprioritaskan perlindungan pribadi artis kami di atasnya. Kami meminta maaf kepada semua orang.

Pada Sabtu malam, 25 April, Jungkook mengunjungi sebuah restoran dan bar di Itaewon bersama temannya. Dia tidak menunjukkan gejala Covid-19 seperti batuk atau demam setelah dari sana.

Dia sukarela menjalani res Covid-19 di rumah sakit yang ditunjuk pemerintah dan dinyatakan negatif. Dia saat ini menyesal karena tidak berkontribusi pada upaya pemerintah untuk menjaga jarak sosial.

Kami di Big Hit melakukan yang terbaik untuk mengikuti protokal kesehatan menjaga jarak sosial dan metode pencegahan Covid-19 lainnya. Kami akan mengikuti pedoman lebih menyeluruh untuk memastikan hal-hal seperti ini tidak terjadi lagi.

Kami minta maaf karena menimbulkan kekhawatiran bagi banyak orang, termasuk penggemar."

Pernyataan Pledis Entertainment, agensi Mingyu SEVENTEEN:

"Halo, ini Pledis Entertainment.

Pertama, kami meminta maaf karena telah menimbulkan keprihatinan bagi banyak orang dengan adanya laporan tentang artis Pledis Entertainment, Mingyu SEVENTEEN, ke daerah Itaewon.

Mingyu menginstropeksi perilakunya karena tidak mematuhi protokol kesehatan selama periode jarak sosial yang diterapkan pemerintah.