TRIBUNNEWS.COM - Pengacara pihak Geprek Bensu, Minola Sebayang mengungkapkan Ruben Onsu alami kerugian immateriil seperti tekanan psikis terkait kisruh ini.

Hal tersebut disampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube KH Infotainment, Kamis (18/6/2020).

Terkait polemik Geprek Bensu, Minola menyebutkan Ruben mendapatkan kerugian immateriil.

Baca: Geprek Bensu Diminta Ganti Nama, Kuasa Hukum Ruben Onsu: Orang Lain Berpikir Kita yang Ndompleng

Kerugian sudah dirasakan sejak awal kasus ini mencuat ke permukaan.

Minola menuturkan, kala itu persoalan nama Bensu sudah diberitakan di berbagai media.

Padahal pihaknya belum mendapatkan informasi terkait putusan dari Mahkamah Agung.

Setelah kasus ini ramai menjadi perbincangan publik, masyarakat memberikan sudut pandang negatif kepada Ruben.

Banyak masyrakat beranggapan, Ruben melakukan pencurian atau plagiat dalam menjalankan bisnis Geprek Bensu.

"Kerugian pasti ada, salah satu pasti kerugian immateriil," terang Minola.

"Karena pada awalnya ketika itu naik ke permukaan beritanya itu dan informasi yang kami belum dapat."

"Kemudian naik ke permukaan, masyarakat langsung menganggap bahwa Ruben adalah orang yang plagiat atau mencuri nama dan bisnis itu," tambahnya,

Minola menjelaskan, kerugian immateriil yang dirasakan Ruben adalah adanya tekanan psikis.

Baca: Pihak Benny Sujono Izinkan Ruben Onsu Pakai Nama Geprek Bensu dengan Syarat Ini

Baca: Kuasa Hukum Benny Sujono Sebut Jordi Onsu Terkesan Putar Balikkan Fakta: Dewasa Dikitlah

Di mana hal tersebut membuat suami Sarwendah itu enggan bepergian ke luar rumah.

Minola bahkan menyampaikan, Ruben sampai tak berani untuk bertemu dengan rekan media.

Ruben bersikap demikian karena sudah terpojokkan dengan informasi yang disampaikan oleh pihak lain.

"Ada tekanan psikis, Ruben nggak berani ke mana-mana," ungkap Minola.

"Nggak berani ketemu teman-teman media, karena dia merasa terpojokkan," lanjutnya.

Tak sampai di situ kerugian yang harus dialami oleh Ruben terkait polemik Geprek Bensu ini.

Kasus ini juga menyangkut kepada para mitra yang sebelumnya telah bekerja sama dengan bisnis Geprek Bensu.

Minola menuturkan, bisa saja para mitra merasa terganggu dengan pemberitaan perihal kasus tersebut.

Yang ditakutkan adalah para mitra mempersoalkan atau justru kembali berunding soal kerja sama dengan Geprek Bensu sebelumnya.

Setelah pihak Geprek Bensu juga membuat penjelasan dan memberi klarifikasi, kondisi disebutkan lebih kondusif.

Dalam klarifikasi beberapa waktu lalu, Minola menemani adik Ruben, yakni Jordi Onsu untuk menjawab dan meluruskan pemberitaan yang ada.

Baca: Pihak I am Geprek Bensu Bantah Nama Benny Sujono Baru Ada 2018, Kuasa Hukum: Aneh, Bukan Ganti Nama

Baca: Jordi Onsu Bantah Lamar Kerja jadi Manajer, Pihak Benny Sujono: Dia Masih Minta Dikirimkan Honor

Pada kesempatan itu, keduanya juga memberikan berbagai bukti yang menguatkan pendapat mereka.

"Belum lagi kalau misalnya ada mitra-mitra yang kemudian terganggu dengan pemberitaan itu dan kemudian ingin mempersoalkan atau membahas ulang tentang kerja sama mereka," jelas Minola.

"Tapi setelah kita menggunakan hak jawab kita, kita mengklarifikasi semuanya bahwa kita bukan omong doang tapi karena ada fakta hukum," imbuhnya.

Sampai saat ini, pihak Ruben akan tetap menggunakan nama Geprek Bensu untuk bisnis mereka.

Keputusan ini sudah ditegaskan oleh Minola sejak awal polemik penggunaan nama Bensu naik ke permukaan.

Minola menegaskan tidak mungkin Ruben akan mengubah nama bisnisnya hanya karena ada orang lain yang memiliki kesamaan.

Karena pihaknya masih memiliki sertifikat yang lengkap dan masih dianggap sah.

Yakni dua sertifikat di kelas 43 perihal bisnis rumah makan di Indonesia.

Setelah sebelumnya, enam sertifikat milik Geprek Bensu dibatalkan dalam putusan Mahkamah Agung.

Baca: Ruben Onsu Tetap Gunakan Nama Geprek Bensu, Ini Tanggapan Pihak Benny Sujono

Baca: Jordi Onsu Bantah Telah Curi Resep I Am Geprek Bensu, Kuasa Hukum: Laporkan Saja Kalau Ada Pencurian

Dengan fakta hukum tersebut, Minola juga menyebutkan bisa lebih meredam polemik ini.

"Makannya kita berani menggunakan nama Geprek Bensu itu, dan juga masih ada tersisa dua sertifikat di kelas 43," tutur Minola.

"Sehingga restauran kami tetap bisa menggunakan nama Geprek Bensu tentu itu sedikit meredam," tandasnya.

(Tribunnews.com/Febia Rosada)