Film Box Office Korea, The Man Standing Next Tayang di Aplikasi Klik Film
Film thriller tentang politik ini mengadaptasi kisah pembunuhan Jenderal Park Chung-hee pada 1979.
Penulis: Bayu Indra Permana
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Film box office Korea, The Man Standing Next siap tayang di aplikasi streaming film asal Indonesia, Klik Film.
Empat aktor kenamaan Korea Selatan, Lee Byung Hun, Lee Sung Min, Kwak Do Won, dan Lee Hee Joon beradu akting dalam sebuah film berjudul The Man Standing Next.
Film ini sukses merajai box office film Korea Selatan.
Film The Man Standing Next sukses mendapatkan 7,2 juta penonton di Korea ini, film ini juga sudah sempat di bioskop CGV dan Cinepolis diseluruh Indonesia, pada tanggal 26 Februari 2020 lalu.
Film ini menjadi pertama kalinya Lee Byung Hun, bekerja sama dengan tiga aktor utama lainnya. Lee mengaku, harmoni di antara mereka berempat hampir sempurna.
Baca: 5 Selebriti Korea yang Terpaksa Pensiun Dini akibat Skandal: dari Seungri BIGBANG hingga Jimin AOA
Direktur Klik Film, Frederica mengatakan pihaknya tak akan berhenti menghadirkan film-film terbaru untuk para pecinta film di Indonesia yang masih dibayangi Covid-19.
"Kami selalu berusaha untuk terus menghadirkan film-film bagus di Klik Film. Meski sedang dihadapkan dengan pandemi Covid-19, para penggemar film tetap dapat menyaksikan film-film bagus melalui Klik Film yang bisa dinikmati secara streaming," ujar Frederica dalam siaran pers yang diterima Tribunnews.com, Senin (13/7/2020).
Baca: Sinopsis Film Korea A Company Man Tayang di Trans 7 Senin, 6 Juli 2020 Pukul 21.30 WIB
"Dengan hadirnya film Box office Korea The Man Standing Next, para penggemar film Korea bisa tetap menyaksikan film ini melalui streaming," lanjutnya.
Film thriller tentang politik ini mengadaptasi kisah pembunuhan Jenderal Park Chung-hee pada 1979.
Kisah bermula ketika Korea sepenuhnya dalam kontrol Presiden Park pada 1970-an.
Kepala Badan Intelijen Korea (KCIA) Kim Gyu-pyeong berada di posisi kedua tertinggi kepemimpinan Korea. Ketegangan politik meningkat menyebabkan Kim Gyu-pyeong membunuh Presiden Park.