Laku Dijual, Ashanty Cerita Sejarah dan Pertengkarannya dengan Suami Saat Bangun Rumah di Cinere
Ashanty dan keluarganya akan meninggalkan rumah seluas 2000 meter persegi, yang punya nilai historis dalam hidupnya.
Editor: Willem Jonata
Di ruangan tersebut, terlihat Anang Hermansyah sedang duduk santai bermain ponsel.
Lanjut, Ashanty pun menujukkan dapurnya.
"Ini pantry. Tempat yang paling sering kita datengin. Tempat kita masak-masak," ujar bunda Aurel Hermansyah.
"Duduk di sini santai-santai bersama keluarga, makan-makan di sini. Padahal punya meja makan segede gaban," ujarnya lagi.
Setelah itu, Ashanty pergi ke ruang tamu.
Di ruang tamu, Ashanty menunjukkan koleksi mulai dari piring dari berbagai negara.
Tak hanya itu, Ashanty juga hobi mengoleksi teko dan cangkir, bahkan ada yang usianya sangat lama.
Lebih lanjut, Ashanty menunjukkan ruang makan yang terdapat kayu besar.
Menurut Ashanty, pajangan kayu besar itu dibeli dengan darah dan air mata.
Tak hanya itu, untuk membeli pajangan tersebut, Ashanty harus berantem dengan Anang Hermansyah karena meributkan harga.
"Ini kenanagan kita nantinya. Karena ini dulunya dibelinya pakai darah dan air mata," bongkar Ashanty.
"Serius, karena ini dibelinya kan utuh, harganya juga lumayan banget," bungkapnya lagi.
"Aku berantem waktu itu sama Mas Anang. Aku bilang udah kaca aja, enggak usah pakai gini-gini, enggak ada duitnya. Enggak katanya, harus pakai ini."
"Kita sampai enggak makan berapa bulan ya waktu itu, hahaha," tegas Ashanty.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.