Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Rekap Sinopsis It's Okay to Not Be Okay Episode 11: Kupu-kupu yang Menghantui Sang Tae

Episode 11 drakor It's Okay to Not Be Okay berjalan dengan sisi cerita yang menyentuh hati sekaligus menjawab salah satu teka-teki

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
zoom-in Rekap Sinopsis It's Okay to Not Be Okay Episode 11: Kupu-kupu yang Menghantui Sang Tae
tvN
Rekap Sinopsis It's Okay to Not Be Okay Episode 11: Kupu-kupu yang Menghantui Sang Tae 

Gang-tae hanya bisa berharap tak ada sesuatu yang buruk.

--

Mun-yeong membeli banyak pizza sekaligus mengajak Sang-tae kembali ke rumahnya.

Ia berkata lukisan Sang-tae memberinya inspirasi penulisan buku baru.

Namun cara Mun-yeong mengajak Sang-tae kembali salah.

Mun-yeong berkata Sang-tae melanggar kontrak sehingga harus ganti rugi.

Jika tak ingin bayar ganti rugi, Sang-tae harus kembali bekerja sebagai ilustrator.

Berita Rekomendasi

Sang-tae tetap tak mau kembali pada Mun-yeong.

Mun-yeong tidak sabar karena tidak segera bisa mengambil hati Sang-tae.

Gang-tae berkata Sang-tae hanya perlu diyakinkan, Mun-yeong tak akan merebut Gang-tae darinya.

Ia meminta Mun-yeong untuk membuat Sang-tae percaya bahwa ia ingin "bergabung" dengan mereka.

--


Saat kembali ke rumah sakit, Gang-tae mendapat kabar, Ko Dae-hwan tak punya waktu banyak karena tumor otaknya tak bisa disembuhkan lagi.

--

Lee Sang-in dan Nam Ju-ri pergi berkencan.

Awalnya Ju-ri hanya membicarakan Mun-yeong dan Gang-tae, tapi Sang-in hanya ingin mendengar cerita tentang Ju-ri saja.

--

Gang-tae menceritakan kepada direktur rumah sakit, kakaknya memiliki trauma pada kupu-kupu, yang membuatnya tak ingin melukis kupu-kupu.

Gang-tae meminta sang direktur untuk menghilangkan trauma Sang-tae.

Direktur kemudian memaksa Sang-tae menambahkan kupu-kupu di muralnya.

Jika tidak mau, Sang-tae tak akan dibayar.

Sang-tae merasa kesal, Gang-tae mendekatinya.

Namun Sang-tae terus bersikap seperti anak kecil yang ngambek, Gang-tae tak tahan lagi.

Mereka berdua akhirnya saling berkelahi.

Setelah itu, Gang-tae curhat pada Jae-su dirinya merasa lega berkelahi dengan kakaknya.

Perkelahian itu membantu melepas stres yang menumpuk di pikirannya.

--

Gang-tae mengajak Mun-yeong keluar cari makan.

Mun-yeong bertanya mengapa Gang-tae berkelahi seperti itu dengan kakaknya.

Gang-tae berkata ingin hidup normal.

Berkelahi dengan saudara adalah kehidupan normal baginya.

--

Gang-tae memiliki satu impian yang sudah tak bisa lagi terwujud, yaitu percintaan masa sekolah.

Gang-tae membayangkan ia adalah laki-laki biasa yang menyukai seorang gadis, Ko Mun-yeong, sementara sang kakak adalah kakak yang normal yang menggoda percintaannya.

Rupanya Gang-tae bermimpi.

Gang-tae mengigau dalam mimpinya, ia pun tersenyum.

Sang-tae terbangun dan melihat Gang-tae yang tersenyum bahagia.

Baru kali itu Sang-tae melihat adiknya bahagia.

Keesokan harinya, Sang-tae memeriksa kotak uangnya dan mengajak Gang-tae makan siang di restoran.

--

Sementara itu, Sang-in mendatangi Mun-yeong dan bertanya tentang kondisi ayahnya yang sudah parah.

Mun-yeong bersikeras ayahnya telah meninggal.

Saat mengetahui Gang-tae dan Sang-tae akan makan bersama, Mun-yeong ingin ikut tapi tak diizinkan oleh Gang-tae.

--

Di restoran, Gang-tae dan Sang-tae menikmati makan meraka.

Sang-tae bahkan memberikan sedikit makanannya pada Gang-tae.

Ia membayar tagihan restoran bahkan memberikan Gang-tae uang saku, seperti kakak sesungguhnya.

Gang-tae hampir meneteskan air mata karena bahagia.

Rupanya Mun-yeong juga berada di restoran itu.

Awalnya Sang-tae mengabaikan Mun-yeong hingga Mun-yeong berteriak "Aku ingin punya kakak juga!"

Sang-tae sempat terdiam namun akhirnya mengajak Mun-yeong bergabung.

Mun-yeong akhirnya diterima oleh Sang-tae.

**Bersambung ke episode 12**

Poin tambahan:
- Mun-yeong senang ia menahan diri dan menghitung sampai tiga saat Park Ok-ran datang.
- Sang-in sangat senang melihat Mun-yeong mulai menulis cerita baru tapi kesal karena ternyata belum ada rencana yang konkrit.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas