Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Wawancara Eksklusif dengan Roro Fitria dan Koleksi Mobil Mewahnya, Mengemudi Bikin Libido Naik

Wartawan Warta Kota (Tribunnews.com Network) Arie Puji Waluyo berkesempatan mewawancarai Roro Fitria secara eksklusif perihal koleksi mobil mewahnya.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Wawancara Eksklusif dengan Roro Fitria dan Koleksi Mobil Mewahnya, Mengemudi Bikin Libido Naik
Warta Kota/Arie Puji Waluyo
Setelah mendekam didalam penjara hampir dua tahun, model sekaligus pemain film Roro Fitria (30) membawa mobil mewahnya ke bengkel untuk reparasi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mobil mewah telah menjadi bagian hidup para selebritas. Kebutuhan sekunder ini sekaligus membuktikan kalau publik figur tersebut sedang berada di puncak karier panggung hiburan Indonesia.

Dari ratusan di Tanah Air, ada sejumlah selebritas yang memarkir mobil mewah di garasi rumahnya. Di antaranya Raffi Ahmad, Andre Taulany, Anang Hermansyah, hingga Roro Fitria.

Wartawan Warta Kota (Tribunnews.com Network) Arie Puji Waluyo berkesempatan mewawancarai Roro Fitria secara eksklusif perihal koleksi mobil mewahnya.

Pada sesi yang berlangsung di Bengkel Hugo, Jalan Radio Dalam, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (9/7/2020), Roro mengaku memiliki empat mobil mewah. Berikut petikannya.

Apa saja mobil mewah yang Anda koleksi?
Enggak banyak sih cuma ada empat. Dulu ada enam, cuma dua sudah dijual. Empat ini dua dari Eropa dan dua asal Jepang. Empat mobil ini ada BMW Luxury, Porsche Boxster S, Fortuner, Mitsubishi Xpander.

Kenapa harus koleksi mobil mewah sedangkan Anda tidak identik menyukai dunia otomotif?
Alhamdulillah saya tidak mau ria. Kalau ditanya, koleksi tas, sepatu, baju, perhiasan sudah. Kenapa mobil? Karena saya ketika di belakang kemudi apalagi bisa gunakan patwal dan touring sama klub mobil.

Nah jadi ketika di belakang kemudi dan injak pedal gas dan dengan kecepatan 250 kilometer per jam itu sudah luar biasa.

BERITA TERKAIT

Bisa mengemudi dengan kecepatan seperti itu libido saya naik.

Seninya melihat akurasi setiap detiknya saat nikung kiri dan kanan, itu merupakan seni ya dari deg-degan dan ketakutannya.

Setelah mendekam didalam penjara hampir dua tahun, model sekaligus pemain film Roro Fitria (30) membawa mobil mewahnya ke bengkel untuk reparasi.
Setelah mendekam didalam penjara hampir dua tahun, model sekaligus pemain film Roro Fitria (30) membawa mobil mewahnya ke bengkel untuk reparasi. (Warta Kota/Arie Puji Waluyo)

Sudah jadi keinginan Anda sejak kecil untuk memiliki mobil mewah?
Awalnya ketika terlibat dalam film Street Society tahun 2015, film tentang otomotif pertama di Indonesia, itu garapan Awi Suryadi.

Pas syutinng saya melihat ih keren ya balapannya, terus dari segi fisik, body mobilnya keren, pembakaran mesin besar.

Dari suara mesin sudah seksi menurut saya. Itu pertama kali kepincut otomotif atau mobil sport pada usia 25 tahun, di zaman jahiliah saya.

Mobil pertama apa yang Anda miliki?
Semua dari orangtua sih. Pertama saya pakai Baleno, terus pakai Odyssey Honda. Awalnya pakai mobil Jepang untuk kuasai membawa mobilnya. Kalau tidak sering latihan sama aja bohong, pahami rambu juga disaat SMA.

Setelah mendekam didalam penjara hampir dua tahun, model sekaligus pemain film Roro Fitria (30) membawa mobil mewahnya ke bengkel untuk reparasi.
Setelah mendekam didalam penjara hampir dua tahun, model sekaligus pemain film Roro Fitria (30) membawa mobil mewahnya ke bengkel untuk reparasi. (Warta Kota/Arie Puji Waluyo)

Lalu sejak kapan mempunyai mobil Porsche dan BMW?
Itu sejak tahun 2015. Sempat ada Ferari tapi dijual karena perawatan dan pajaknya besar sekali. Untuk harga Porsche lima tahun lalu Rp 3 miliar dan BMW Rp 1 miliar.

Soal pajak, Porsche kurang lebih Rp 75 juta, BMW-nya Rp 25 juta, Fortuner dan Xpander Rp 15-25 juta setahun.

Pelat nomor cantik beda, itu pajaknya aja Rp 10-20 juta. Jadi total Rp 150 juta setahun bayar pajak empat mobil. Menurut saya itu konsekuensi punya mobil mewah.

Setelah keluar penjara, saya langsung bayar pajak. Mau mengedukasi ke masyarakat untuk taat pajak sih, biar tidak diuber sama dinas pajak. Mengendarai mobilnya juga nyaman dan tidak ditilang di jalan kalau sudah bayar pajak. Jadi sebisa mungkin taat bayar pajak. (EKO/ARI).

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas