Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Heboh Anak SD Hujat Aurel Hermansyah hingga Ashanty Geram, Psikolog Beri Tanggapan

Heboh soal hujatan anak SD terhadap Aurel Hermansyah hingga membuat Ashanty geram. Begini tanggapan psikolog.

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Ayu Miftakhul Husna
zoom-in Heboh Anak SD Hujat Aurel Hermansyah hingga Ashanty Geram, Psikolog Beri Tanggapan
Instagram @ashanty_ash
Aurel Hermansyah dan Ashanty 

Terlebih, ia mengetahui bahwa warganet tersebut masih di bawah umur.

"Dengan menulis ini sy memperingatkan untuk berhati2 dan bijak dalam bersosial media, kalau sudah ke anak2 saya sampai mana pun akan saya cari!!"

"Apa lagi kamu masih anak2 banget, tugas km itu belajar dan sukses untuk membanggakan orang tua, jangan malah memprovokasi atau memfitnah apa lagi seseorang yg tidak km kenal. Kasian orang tua dan keluarga kamu," kata Ashanty.

Diketahui, kini Ashanty telah menghapus unggahannya tersebut dari Instagram.

Namun, hujatan yang dilontarkan oleh seorang anak SD itu telah menggemparkan warganet di jagat maya.

Sejumlah warganet mengaku heran melihat aksi bocah tersebut.

Tanggapan Psikolog

Berita Rekomendasi

Melihat kejadian tersebut, psikolog sekaligus pendiri Lembaga Psikologi Anava, Maya Savitri, S. Psi, CHt, menilai pelaku kurang dekat dengan orang tuanya.

Menurut Maya, tindakan yang dilakukan anak tersebut merupakan bentuk pelampiasan dari perasaannya.

"Terlihat bahwa anak ini kurang begitu terbuka dan dekat dengan orang tua, sehingga pelampiasan perasaan ia tunjukkan lewat medsos," kata Maya pada Tribunnews.com, Jumat (7/8/2020) siang.

Maya menjelaskan, seorang anak yang dekat dengan orang tuanya tentu akan memiliki proses katarsis yang positif ketika ada masalah.

Maya Savitri
Psikolog sekaligus pendiri Lembaga Psikologi Anava, Maya Savitri, S. Psi, CHt. (Instagram @psikologianava.psikotes)

Sementara itu, menurut Maya, anak tersebut mencari pengakuan diri yang mungkin tak ia dapat dari orang tuanya dengan cara melontarkan komentar-komentar negatif di media sosial.

"Seorang anak yang dekat dengan orang tua mempunyai proses katarsis yang positif ketika ada masalah." 

"Ia berselancar dunia maya dengan komentarnya yang negatif karena akhirnya ada kepuasan batin, pengakuan diri yang bisa jadi tidak ia dapatkan dari sosok orang tuanya," jelasnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas