Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Ramai soal Hujatan Anak SD pada Aurel Hermansyah, Begini Cara Beri Pengawasan untuk Anak

Penyanyi Aurel Hermansyah dihujat oleh seorang anak SD. Begini saran psikolog dalam memberi pengawasan untuk anak.

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
zoom-in Ramai soal Hujatan Anak SD pada Aurel Hermansyah, Begini Cara Beri Pengawasan untuk Anak
Instagram @aurelie.hermansyah
Penyanyi Aurel Hermansyah dihujat oleh seorang anak SD. Begini saran psikolog dalam memberi pengawasan untuk anak. 

2. Kesepakatan pemberian HP.

Selain itu, perlu adanya kesepakatan antara orang tua dan anak dalam pemberian HP.

Namun, Maya mengatakan, sebaiknya anak SD tidak diberi HP pribadi. 

"Kesepakatan dulu dalam memberikan HP, yang sebenarnya untuk anak SD lebih baik tidak dibelikan HP pribadi karena memang belum saatnya mempunyai sendiri," terang Maya.

Baca: Aurel Hermansyah Difitnah Netizen, Ashanty Syok saat Tahu Identitas Penghina Putrinya : Masih SD

3. Orang tua harus mengetahui aplikasi yang dimiliki anaknya.

4. Orang tua menjadi teman di media sosial sehingga bisa mengontrol penggunaannya.

5. Orang tua bersikap tegas (bukan marah) untuk menjadi kendali anak dalam bermedia sosial.

Berita Rekomendasi

Pelaku Dinilai Kurang Dekat dengan Orang Tua

Sementara itu, terkait hujatan anak SD terhadap Aurel, Maya menilai hubungan pelaku tersebut dengan orang tuanya kurang dekat.

Menurut Maya, tindakan yang dilakukan anak tersebut merupakan bentuk pelampiasan dari perasaannya.

"Terlihat bahwa anak ini kurang begitu terbuka dan dekat dengan orang tua, sehingga pelampiasan perasaan ia tunjukkan lewat medsos," kata Maya.

Maya menjelaskan, seorang anak yang dekat dengan orang tuanya tentu akan memiliki proses katarsis yang positif ketika ada masalah.

Maya Savitri
Psikolog sekaligus pendiri Lembaga Psikologi Anava, Maya Savitri, S. Psi, CHt. (Instagram @psikologianava.psikotes)

Sementara itu, menurut Maya, anak SD tersebut mencari pengakuan diri yang mungkin tak ia dapat dari orang tuanya dengan cara melontarkan komentar-komentar negatif di media sosial.

"Seorang anak yang dekat dengan orang tua mempunyai proses katarsis yang positif ketika ada masalah." 

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas