Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Quote-quote Terbaik di Film Tilik, Bu Tejo: Dadi Wong Ki Yo Sing Solutip, Ngono Yoh

Film pendek berjudul Tilik yang diproduksi oleh Ravacana Films tengah menjadi bahan perbincangan di kalangan warganet di Indonesia.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Daryono
zoom-in Quote-quote Terbaik di Film Tilik, Bu Tejo: Dadi Wong Ki Yo Sing Solutip, Ngono Yoh
Tangkap layar channel YouTube Ravacana Films
Quote-quote Terbaik di Film Tilik, Bu Tejo: Dadi Wong Ki Yo Sing Solutip, Ngono Yoh 

TRIBUNNEWS.COM - Film pendek berjudul Tilik yang diproduksi oleh Ravacana Films tengah menjadi bahan perbincangan di kalangan warganet di Indonesia.

Terbukti, film yang ditayangkan di YouTube pada 17 Agustus 2020 lalu sempat menjadi trending topik di media sosial, Twitter.

Hal tersebut tidak lepas dari para tokoh berhasil memerankan perannya.

Termasuk Bu Tejo yang menjadi spesial di film ini.

Dalam film tersebut, Bu Tejo terlihat sebagai seorang ibu-ibu yang hobi bergosip.

Ada beberapa kalimat-kalimat kocak dan menohok yang dilontarkan oleh Bu Tejo selama perjalanan menjenguk Bu Lurah.

Berikut quote atau kutipan dari Bu Tejo dan tokoh lainnya yang berhasil Tribunnews rangkum dari YouTube Ravacana Films, Jumat (21/8/2020).

Baca: Cerita Produser Film Tilik soal Gotrek, Sopir Truk yang Diajak Main Film, Sempat Malu-Malu

BERITA TERKAIT

Bu Tejo:

- Mangkane do duwe HP kui ora dinggo ngaya tok, neng dingo golek informasi ngono loh (Makanya, punya HP itu jangan cuma buat mejeng doang, tapi buat cari informasi juga gitu loh).

- Mulakno Yu Ning sregepo moco berita soko internet, yo ra? (Makanya Yu Ning, rajin-rajin baca berita dari internter dong, iya nggak?).

- Cah sak iki pinter-pinter jeh (Anak zaman sekarang itu pinter-pinter).

- Le mu ngomong, ati-ati lo ya (Kalau ngomong tuh hati-hati).

- Nuraninya itu loh dipakai. Empatinya. Pak. Ya Allah.

Njenengan nek ngeyel tak cakot tenan loh (Bapak kalau ngeyel saya gigit aja, ya!).

- Dadi wong seng gemati ngono loh (Jadi orang itu yang peduli lah!).

- Dadi wong ki yo sing solutip, ngono yoh (Jadi orang itu yang solutif gitu loh).

Potongan adegan di Film Tilik
Potongan adegan di Film Tilik (Tangkap layar channel YouTube Ravacana Films)

Yu Sam:

Fitnah kuwi yo lubeh kejem ketimbangane pembunuhan (Fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan).

Yu Ning:

Neng kabeh durung karuan bener loh Bu Tejo, Berita soko internet yo kudu dicek sek, ora waton dilek wae (Tapi semuanya belum tentu benar loh, Bu Tejo. Berita dari internet itu harus dicek dulu, nggak cuma ditelan mentah-mentah).

Pak Lurah:

Tenangno pikirmu. Kamu harus sabar. Percoyo wae karo aku (Tenangkanlah pikiranmu. Kamu harus sabar. Percaya padaku).

Baca: Joko Anwar Puji Film Tilik hingga Beri Komentar: Sederhana Tapi Gigit

Cerita dari Produser Film Tilik

Tokoh Bu Tejo dalam film pendek berjudul 'Tilik' sedang menjadi sorotan.

Karakternya yang senang bergosip dengan ciri khas omongan pedas tersebut sukses menyita perhatian masyarakat.

Bahkan, nama Bu Tejo menjadi trending topic di media sosial Twitter saat ini, Kamis (20/8/2020).

Hingga Kamis siang, nama Bu Tejo sudah dibahas lebih 5.000 kali dalam cuitan di Twitter.

Produser Film Tilik, Elena Rosmeisara, menjawab ramainya tanggapan masyarakat terhadap karakter Bu Tejo.

Elena membenarkan, akting Siti Fauziah alias Ozi saat memerankan tokoh Bu Tejo tampak melekat atau membekas di benak para penontonnya.

Menurut Elena, kesuksesan Ozi dalam memerankan tokoh Bu Tejo didukung oleh karakter asli sang aktris.

Elena mengungkapkan, ia mengenal Ozi sebagai sosok yang cerewet dan ramah dengan orang-orang sekelilingnya.

"Sebenarnya Mbak Ozi itu tidak menjadi orang lain ya (saat memerankan Bu Tejo)."

"Jadi dia itu sebagai Ozi juga orangnya cerewet, tapi maksudnya nggak nyinyir, nggak ngomongin orang, tapi kalau ketemu itu 'halo apa kabar?' kayak gitu-gitu loh, yang memang orangnya seasyik itu," bebernya saat dihubungi Tribunnews.com, Kamis (20/8/2020).

Karena itu, Elena menambahkan, karakter yang dimiliki Ozi itulah yang membuat perannya melekat.

"Ketika (karakter Ozi) ditarik ke film, jadinya melekat sekali," ujarnya.

"Dan memang Bu Tejo adalah orang yang humble tapi memang agak nyinyir aja, jadi kami pun membangun karakternya itu tidak sulit, tidak susah, karena Mbak Ozi memang begitu (humble)," sambung dia.

Sementara itu, Elena mengungkapkan, empat tokoh utama dalam film Tilik memang sudah memiliki pemain yang disasar oleh timnya.

Di antaranya yaitu tokoh Bu Tejo yang diperankan Ozi, Yu Ning diperankan Brilliana Desy, Bu Tri diperankan Angeline Rizky, hingga Yu Sam yang diperankan Dyah Mulani.

"Jadi setelah baca naskah, kami jadikan draft satu lah, kami udah bayangin."

"Aku bayanginnya yang jadi Bu Tejo itu adalah si Mbak Ozi itu karena karakternya dia biasanya bermain di film atau bahkan teater itu yang memang cerewet, membawa mood ceritanya jadi lebih segar, jadi saya merasa Bu Tejo ini Mbak Ozi aja deh," jelas Elena.

Selain itu, menurut Elena, empat karakter tersebut masing-masing merefleksikan hal yang benar-benar terjadi di suatu desa.

"Karakternya masing-masing itu merefleksi ke hal-hal yang benar-benar terjadi di suatu desa."

"Sebelum syuting 'Tilik', kami observasi ke suatu desa yang ada di Jogja dan kami menemukan ibu-ibu yang begitu di desa itu, itu jadi acuan kami saja, oh ternyata ibu-ibu desa kalau gosip itu gini," jelas Elena.

"Terus mereka kalau udah arisan atau kumpul itu berisiknya minta ampun kayak di 'Tilik' itu," sambungnya tertawa. 

Baca: Tiga Hari Bu Tejo Tayang di YouTube, Film Tilik Tembus 2 Juta Penonton

Potongan adegan film Tilik yang menampilkan Bu Tejo. Sosok yang diperankan Siti Fauziah, si nyinyir yang hobinya bergosip dalam Film Tilik viral.
Potongan adegan film Tilik yang menampilkan Bu Tejo. Sosok yang diperankan Siti Fauziah, si nyinyir yang hobinya bergosip dalam Film Tilik viral. (tangkapan layar youtube film Tilik)

Ikut Dalam Rombongan Truk Warga Desa

Elena mengaku, saat melakukan observasi bersama sang sutradara, Wahyu Agung Prasetyo, ia sempat ikut dalam rombongan truk warga desa yang hendak menjenguk ke rumah sakit.

Sebelumnya, penulis skenario, Bagus Sumartono, telah lebih dahulu melakukan observasi.

"Aku dan Mas Agung ikutan observasi, sebelumnya Mas Bagus Sumartono sudah riset duluan, jadi dia udah tahu banyak, nah kami tidak mau ketinggalan jadi kami datang ke desa itu."

"Terus kami ikutan tilik (menjenguk) naik truk, ada yang ngikutin naik motor juga," kisahnya.

Menurut Elena, ada situasi yang berbeda antara film dan realita ketika para warga menjenguk ke rumah sakit menggunakan truk.

Elena menyebutkan, dalam realitanya, para warga justru tak sempat untuk berbincang ketika menaiki truk karena mereka fokus menjaga keseimbangan.

"Beda suasananya ketika kami ikut tilik sama di film."

"Kalau tilik realitanya itu tidak mementingkan untuk mereka saling ngobrol satu sama lain di dalam truk karena mereka sibuk menjaga keseimbangan, karena di truk kan nggak ada pegangannya," jelas Elena.

Selain itu, berbeda dengan di film, Elena menyebutkan warga yang menjenguk menggunakan truk tidak hanya dari kalangan ibu-ibu saja.

"Yang naik ke truk itu bukan cuma ibu-ibu aja, ada bapak-bapaknya."

"Perbedaan lainnya, lebih padat juga, jadi memang nggak ada waktu untuk mereka saling ngobrol, tapi di filmnya udah pasti harus main shot ya," kata Elena.

Menurut Elena, proses produksi film Tilik memakan waktu sekitar 8-9 bulan lamanya.

Sedangkan, proses pengambilan gambar atau syuting hanya berjalan selama empat hari saja.

Baca: Viral Sosok Bu Tejo di Film Tilik, Produser Sebut Hal yang Membuat Karakternya Membekas

"Jadi ide ini dari 2016 terus lanjut 2018 awal, jadi kalau ditotal sampai film jadi itu 8 sampai 9 bulan, tapi kalau syutingnya doang cuma 4 hari," kata Elena.

"Jadi lama di proses naskah karena Dinas Kebudayaan DIY kan melalui tahap supervisi gitu jadi banyak hal-hal yang harus disesuaikan juga."

"Untuk lolos akhirnya dari tahap supervisi dan kami menyatakan ini tayang draft secara naskah, itu mungkin sekitar 3 bulan sampai 4 bulanan, editing 2 sampai 3 bulanan gitu, jadi lamanya di pra dan pasca," jelasnya.

Film pendek yang disutradarai oleh Wahyu Agung Prasetyo, berdasarkan skenario yang ditulis oleh Bagus Sumartono ini baru dirilis di kanal YouTube Ravacana Films pada 17 Agustus 2020 lalu.

Menurut Elena, film tersebut langsung menjadi trending pada saat itu juga. 

Awalnya, Elena mengaku, ia dan teman-temannya masih merasa biasa saja karena hanya beberapa orang yang mengetahui film tersebut.

Namun, di hari berikutnya, film Tilik mendapat respons yang begitu ramai dari masyarakat.

Elena pun mengaku terharu dengan pencapaian tersebut.

"Tanggal 17 itu sudah trending tapi trending ke berapa gitu terus ya sudah kami masih biasa saja karena masih hanya beberapa orang lah yang review, yang komentar, segala macam."

"Mulai tanggal 18 sampai hari ini, waduh kami sampai gemeteran sendiri, kami nggak nyangka orang-orang yang kami panuti, kami idolakan pun me-review film kami dan membantu mempromosikan film kami. Sangat haru biru sekali sih momen ini," ungkap Elena.

Sebagai informasi, Film Tilik sendiri merupakan pemenang untuk Kategori Film Pendek Terpilih pada Piala Maya 2018.

Selain itu, juga menjadi Official Selection Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF) 2018 dan Oficial Selection World Cinema Amsterdam 2019.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan/Widyadewi Metta)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas