Bu Tejo Viral, Siti Fauziah Sempat Menangis karena Dibully Warganet
Nama Siti Fauziah tengah jadi perbincangan hangat setelah memerankan karakter Bu Tejo dalam film pendek Tilik.
Penulis: Herudin
Editor: Sanusi
Bu Tejo membicarakan Dian yang tampak sukses meski baru bekerja.
3. Piye to Gotrek, aku dikon nguyuh neng tengah sawah po piyeee! Wegah aku, wedi ulo! (Gimana sih supir, aku disuruh pipis di tengah sawah apa gimana, Nggak mau takut ular)
Bu Tejo marah-marah pada supir saat truk berhenti di pinggir jalan saat dirinya meminta berhenti untuk buang air kecil.
4. Desane dewe iso ambyar nek ngono carane. (Desa kita bisa hancur jika begini caranya)
Hal ini diucapkan oleh Bu Tejo saat mendengar saran pencalonan Dian sebagai Lurah.
5. Lha wong Dian ki yo aneh-aneh wae kok, wong wes umurane kok ra ndang rabi, wong konco-koncone wes do rabi? (Ya Dian itu aneh-aneh saja kok, kenapa enggak nikah di umur segini di saat teman-temannya sudah menikah?)
Ini yang dilontarkan Bu Tejo saat Yu Ning mengomentari Bu Tejo yang terus membicarakan Dian.
6. Eh Yu Sam, kira-kira, menurutmu ki Dian nganggo susuk ora? (Eh Yu Sam, menurutmu Dian pakai susuk enggak?)
Bu Tejo terus membicarakan Dian hingga membuat Yu Ning gerah.
7. Internet kui gaweanne wong pinter, rabakal kleru. (Internet itu yang buat orang pintar, tidak mungkin salah)
Ini ucapan Bu Tri saat Yu Ning mengingatkan informasi dari internet harus dicek dulu
8. Opo? Umuk? Kok iso njenengan ngomongke aku umuk? Enak wae! (Apa? Pamer? Kok bisa kamu bilang aku pamer? Enak saja!)
Bu Tejo langsung ngegas saat Yu Ning kehabisan kesabaran dan marah padanya.
9. Tak telponkan saudara saya yang polisi, ya, Pak? Bintangnya jejer jejer lima gitu berani enggak? (Apa saya teleponkan saudara saya yang polisi Pak? Bintangnya berderet lima berani enggak?)
Bu Tejo berteriak pada polisi saat truk ditilang.
10. Pokoknya kami mau tilik Bu Lurah, titik! Njenengan nek ngeyel tak cokot tenan lho (Pokoknya kami mau menengok Bu Lurah, titik! Bapak kalau ngeyel saya gigit lho!)
Ungkapan kemarahan Bu Tejo pada Pak Polisi yang terus mau menilangnya.
11. Dadi wong ki mbok yo sing solutip ngono lho. (Jadi orang tuh ya yang solutif gitu lho)
Ucapan ini diucapkan Bu Tejo dengan nada sombong ketika menyarakan untuk ke Pasar Bringharjo.
12. Mas, kok ketoke aku wes ora betah ya delikan koyo ngene ki. (Mas, kayaknya aku udah enggak sanggup ya sembunyi kayak gini terus)
Kalimat yang diungkapkan Dian di akhir film membuat plot twist yang membuat film ini menarik.
Bu Tejo Trending Topic
Bu Tejo jadi trending topic pagi ini. Siapa sebenarnya Bu Tejo?
Ternyata ia adalah pemeran utama film pendek berjudul Tilik.
Film yang dibuat tahun 2018 itu mulai diputar bertepatan dengan Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus 2020.
Berikut Cuitan Netizen terkait Bu Tejo yang umumnya menyertai foto sosoknya.
@Jateng_Twit: Bu Tejo dkk akhirnya turun tangan
@FriendlyFrost: Film 'Tilik' patut ditonton oleh mutualku. Seru, relevan. Terutama yg Bahasa Jawa adalah bahasa sehari-hari kalian akan faham kejulidan bu ibu ini. Pasti di komunitas kita ada yg karakternya ala Bu Tejo.
@negeriarif: Fans Bu Tejo mohon tidak ngeyel, mereka bersatu tak bisa dikalahkan
@et_sokran: Selalu ada Bu Tejo di sekitar lingkungan kita
@magetanbanget: Sampeyan kudu ndelok film iki. Garai ngakak
@twitkabarjabar: Yabg disuruh lari kan cuma nomor 1 2 3 aja, adek ini no 4 , jadi mungkin dia nunggu nomor 4 Wajah
Tentang Bu Tejo dan Tilik
Sering dikaitkan dengan film “spesialis bocah”, sutradara Wahyu Agung Prasetyo kini merilis film pendek dengan ibu-ibu sebagai pemerannya.
Seperti dikutip dari Infoscreening.co, Film berjudul Tilik (2018) ini merupakan salah satu film hasil pendanaan dari Dinas Kebudayaan Yogyakarta.
Salah satu torehan prestasi film ini adalah sebagai Film Cerita Pendek Terpilih pada Piala Maya 2018.
Film Tilik bercerita tentang tradisi menjenguk warga desa yang sakit secara bersama-sama.
Kebiasaan ini salah satunya dapat kita temukan di masyarakat Yogyakarta, yang juga menjadi latar tempat film ini.
Dinamika film ini terjadi sepanjang perjalanan dengan truk menuju rumah sakit.
Wahyu Agung dan penulis skenarionya, Bagus Sumartono, dapat dengan jeli melihat aneka ragam karakter manusia, sehingga hadirlah Bu Tejo, si “playmaker” pergosipan.
Tipe-tipe seperti bu Tejo ini biasanya ada saja di setiap desa, bukan hanya perempuan, pria pun banyak.
Tipe manusia yang (seolah) tahu segala hal, namun apabila disanggah, ada saja caranya berkelit.
Termasuk ada saja pengikut setianya yang siap sedia mendukung segala argumen-argumennya.
Pada film ini, kemampuan mengarahkan Wahyu dan akting Bu Tejo (Siti Fauziyah) terbilang ciamik.
Sulit untuk tidak sebal dengan karakter Bu Tejo, dan mungkin dialah manifestasi dari “Lambe turah.”
Sepanjang perjalanan, film ini diisi oleh pergunjingan soal Dian, gadis ayu dan single dengan segala kabar miringnya.
Gosip-gosip seputar “cewek nakal” pun jadi perbincangan hangat. Ada yang membela Dian, ada pula yang mengamini gosip-gosip Bu Tejo.
Cukup terasa dalam film ini Wahyu Agung ingin memberi ruang bagi penontonnya memikirkan ulang bagaimana informasi diproduksi dan disebar. Sehingga muncul dialog-dialog seperti…
“Makanya Yu Ning, rajin baca berita dari internet” ujar Bu Tejo
“Namanya internet itu buatan orang pintar, gak bakal salahlah.” ucap Bu Tri mendukung Bu Tejo.
Dialog-dialog itu cukup menggambarkan bagaimana ibu-ibu desa ini menempatkan internet.
Selain itu, ada satu lagi yang ingin disampaikan film ini, yaitu soal verifikasi.
Elemen penting dalam memproduksi dan mengonsumsi informasi ini sering kali luput, ketiban hasrat ingin segera menghakimi atau bahkan perasaan iba.
Verifikasi inilah yang luput dilakukan Yu Ning, tokoh yang mengomandoi ibu-ibu ini.
Di penghujung kisah, film ini sukses memutarbalikan “nasib” tokoh-tokohnya. Kenyataannya tidak semua gosip salah, dan tidak semua penggosip “kalah”.
Begitupun mereka yang dianggap melek media, juga bisa luput.
Namun, semoga tak ada yang luput mengamini segala ocehan Bu Tejo dan memperparah stigma cewek mandiri. Semoga.
Bagi kalian yang telah lama menunggu film ini tayang untuk publik, Tilik sudah dapat ditonton di kanal youtube Ravacana Films beserta film produksi mereka lainnya.
Siti Fauziah kini menjadi aktor menjadi perbincangan berkat aktingnya sebagai Bu Tejo dalam film tersebut.
Film yang diunggah ke YouTube oleh Racavana Film pada 17 Agustus 2020 kemarin itu viral hanya dalam beberapa hari saja.
Karakter Bu Tejo yang diperankan Siti Fauziah menjadi idola masyarakat karena sifatnya yang suka nyinyir dan ceplas ceplos.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Siti Fauziah Pernah Menangis karena Dibully Netizen.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.