Adik Iparnya Meninggal di Tahanan, Ini Reaksi Edo Kondologit Dengar Penjelasan Polisi
George Karel Rumbino alias Riko (21), adik ipar Edo Kondologit meninggal di dalam tahanan.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - George Karel Rumbino alias Riko (21), adik ipar Edo Kondologit meninggal di dalam tahanan.
Karena kejadian itu, Edo Kondologit mencak-mencak. Kemarahannya itu terekam dalam video dan beredar di media sosial.
Polisi memberi penjelasan soal itu. Kapolres Sorong Kota AKBP Ary Nyoto Setiawan mengatakan tewasnya adik ipar Edo Kondologit di Mapolres Sorong Kota sempat dianiaya salah satu tahanan lain.
Ini diketahui dari hasil pantauan CCTV.
“Piket melakukan pengecekan CCTV ruang tahanan, dan ditemukan bahwa tahanan atas nama Cece melakukan penganiayaan berulang ulang terhadap Riko pada bagian dada dan wajah berulang ulang,” jelasnya.
Mengapa Riko sampai ditahan? menjelaskan Riko ditangkap atas dugaan tindak pidana kekerasan disertai dengan pemerkosaan.
Baca: Sebelum Meninggal di Tahanan, Kasus Apa yang Menjerat Riko Adik Ipar Edo Kondologit?
Baca: Adik Ipar Edo Kondologit Tewas di Tahanan, Polisi Ungkap Kronologisnya
Riko ditangkap pada Kamis (27/8/2020) sekitar pukul 23.00 WIT.
Dalam kasus itu, kata Ary, Riko diduga tengah di bawah pengaruh alkohol. Riko masuk ke rumah korbannya melalui jendela bagian belakang dan mengambil ponsel.
Menurut Ary, pada saat Riko hendak mengambil televisi, korban tiba-tiba mengetahui dan memergoki tersangka.
Korban dan pelaku sempat saling dorong hingga akhirnya korban terjatuh lalu dicekik oleh pelaku menggunakan tali pada di bagian leher hingga tewas.
“Kemudian tersangka memerkosa korban sebanyak 1 kali,” kata Ary dalam keterangannya, Senin (31/8/2020).
Mencoba Melarikan Diri
Ary mengatakan penyidik Polres Sorong pun melakukan pengembangan kasus tersebut.
Salah satunya mencari tali yang digunakan Riko untuk menjerat korbannya.
Saat proses tersebut, Ary mengklaim tersangka mencoba melarikan diri hingga menabrak pintu kaca sehingga mengakibatkan luka pada bagian kaki dan kepala tersangka.
Tidak sampai disitu, percobaan melarikan diri juga dilakukan saat tersangka hendak dibawa tim menggunakan mobil menuju ke Pelabuhan Halte Doom.
Di perjalanan tepatnya sebelum masjid Al Jihad, Ary mengklaim tersangka yang berada di kursi belakang juga sempat mencoba mengambil senpi salah satu anggota tim.
“Tim mengambil tindakan tegas terukur terhadap tersangka kemudian tersangka dibawa ke RS. Sele Be Solu untuk mendapatkan pengobatan,” jelasnya.
Usai dari RS, tersangka Riko dibawa kembali ke Mapolres Sorong Kota.
Menurut Ary, Riko tiba-tiba mengeluh pusing saat tengah dalam proses pemeriksaan.
Baca: Sembilan PSK di Lokalisasi Malanu Sorong Positif Covid-19
Baca: Jaksa Telisik Aliran Dana Wahyu Setiawan Terkait Seleksi Calon Komisioner KPU Papua Barat
Dia mengatakan penyidikan dihentikan dan Riko dikembalikan ke dalam sel tahanan.
Sementara itu, Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono menambahkan, Kapolda Papua Barat telah membuat tim yang dipimpin oleh Direskrimum Polda Papua Barat dan Kabid Propam Polda Papua Barat guna menyelidiki apakah ada kesalahan prosedur terhadap tindakan anggota.
“Apabila ada pelanggaran yang dilakukan anggota tentunya akan ditindak,” pungkasnya.
Berbelit-belit
Edo Kondologit menilai alasan polisi yang mengatakan bahwa adik iparnya meninggal akibat dianiaya tahanan lain juga dianggap berbelit-belit dan tidak terbuka.
Alasan itu, menurut Edo dianggap tidak masuk akal. Sebab di dalam sel sudah dilengkapi dengan CCTV dan ada petugas yang berjaga melakukan pemantauan.
"Berbelit-belit, mereka enggak pernah terbuka kok. Mereka alasan (dianiaya) karena tahanan. Loh tahanan ngehajar dibiarin? Tahanan kan dalam pengawasan kalian, ada CCTV kok terus kalian biarkan, kalian mau cuci tangan?" ucap Edo Kondologit seperti diberitakan Kompas.com.
"Karena yang menyebabkan darahnya banyak itu dianiaya tahanan ya pasti orang matilah. Dari pagi belum makan dia belum makan, juga pengaruh narkoba, minuman keras kalian aniaya seperti begitu," tambahnya.
Baca: Edo Kondologit Ceritakan Kronologi Meninggalnya Sang Ipar di Tahanan, Sebut Ada Bekas Luka Tembak
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.