Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Benyamin Sueb dan Musik Betawi: Sempat Tak Percaya Diri saat Menyanyikan Lagu Ciptaannya

Setelah pelarangan musik barat itu, lagu daerah mulai digalakkan hingga terbesit keinginan Benyamin Sueb untuk mempopulerkan musik betawi.

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: bunga pradipta p
zoom-in Benyamin Sueb dan Musik Betawi: Sempat Tak Percaya Diri saat Menyanyikan Lagu Ciptaannya
Dok Kompas.id
Benyamin Sueb. 

TRIBUNNEWS.COM - Benyamin Sueb, seniman asal betawi itu dikenal sebagai sosok yang serba bisa dalam dunia seni.

Selain dikenal sebagai pelawak, Benyamin Sueb juga dikenal sebagai penyanyi, sutradara hingga pemeran film.

Hari ini, Selasa (22/9/2020), sosok Benyamin Sueb yang multitalenta itu muncul di tampilan Google Doodle.

Munculnya almarhum Benyamin Sueb sebagai doodle di Google tak lama setelah film Benyamin Biang Kerok 2 diputar di platform digital Disney+ Hotstar, Jumat (18/9/2020).

Selain itu, tampilnya Benyamin Sueb di Google itu juga bertepatan dengan dua tahun diresmikannya museum Taman Benyamin Sueb yang ada di kawasan Jatnegara, Jakarta.

Bang Ben, sebutan akrab Benyamin Sueb, memang sangat lekat dengan budaya betawi.

Baca: Tuntaskan Misi Pencarian Harta Karun, Film Benyamin Biang Kerok 2 Tayang di Disney+ Hotstar

Baca: Potensi Museum Benyamin Sueb Akan Dikembangkan

Seniman yang lahir pada 5 maret 1939 di Jakarta itu merupakan orang yang berjasa dalam mengembangkan seni tradisional Betawi, khususnya kesenian Gambang Kromong.

Berita Rekomendasi

Lewat kesenian itu pula namanya kian populer di tengah masyarakat.

Mengutip buku Kompor Mleduk Benyamin S karya Wahyuni yang terbit tahun 2007, perkenalan Benyamin Sueb dengan musik dimulai sejak kecil.

Saat usianya 4 tahun bersama kakak-kakaknya membentuk grup musik untuk mengamen.

Alat musiknya pun sederhana, hanya menggunakan kaleng bekar atau barang bekas untuk mengiringinya.

Minatnya bermain musik ia teruskan dengan bergabung dalam Melody Boys sekitar akhir tahun 50an.

Kelompok musik yang digawangi Rachmat Kartolo, Yahya dan A. Rachman itu awalnya banyak melakukan pertunjukan dengan membawakan lagu barat berirama jazz dan blues untuk mengiringi orang berdansa.

Namun situasi politik yang terjadi saat itu membuat grup musik itu berubah arah.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas