Harsya Rieuwpassa Sibuk Garap Album, Materinya Lagu-lagu dari Daerah di Indonesia Timur
Untuk membuka katup album barunya, Harsya baru saja merilis singel berbahasa Ambon. Judulnya “Aer Mata Deng Doa Mama”.
Editor: Willem Jonata
![Harsya Rieuwpassa Sibuk Garap Album, Materinya Lagu-lagu dari Daerah di Indonesia Timur](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/harsya-rieuwpassa-4539.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Harsya Rieuwpassa, penyanyi berdarah Ambon itu, saat ini sibuk menggarap album barunya.
Ada delapan materi lagu yang dipersiapkan, di antaranya berasal dari Papua, Nusa Tenggara Timur, Bugis, maluku, dan Manado.
Namun, Harsya Rieuwpassa menolak jika dikatakan aji mumpung mengingat lagu-lagu Indonesia bagian timur sedang naik daun.
“Ini bukan ikut arus, karena bersama eksekutif produser saya, kami sudah merencanakan hal ini setahun yang lalu,” ucap Harsya Rieupassa.
Untuk membuka katup album barunya, Harsya baru saja merilis singel berbahasa Ambon. Judulnya “Aer Mata Deng Doa Mama”.
Baca: Sebut Penyanyi Solo, Lyia Rilis Single Tambane Ora Ono
Lagu yang ditulis Aprilina Rieuwpassa itu didedikasikan untuk tanah leluhurnya.
“Lagu ini adalah ungkapan cinta dan rindu untuk mama, karena kasih dan pemeliharaan mama yang luar biasa untuk semua kami anak-anaknya tanpa mengenal kata lelah,” terangnya.
Aprillia Rieuwpassa sendiri adalah eksekutif produser di balik proses pembuatan album barunya. Profesinya juga sebagai pendeta.
Baca: Merayakan Ulangtahun Glenn Fredly, Mutia Ayu Tulis Puisi, Sangat Emosional dan Menggetarkan
“Ide untuk menulis lagu ini sudah lama dan terus mengalir. Ini tentu anugerah dari Tuhan dan saya mensyukurinya,” timpal Aprilina.
Tentang “Aer Mata Deng Doa Mama” Harsya mengaku sangat emosional dan sulit untuk membendung air mata ketika take vocal di studio rekaman.
“Ini memang benar-benar nyata di hidup kami. Ini ungkapan hati yang terdalam untuk mama tercinta yang telah pergi untuk selamanya di tahun lalu,” tutur Harsya.
Sosok Harsya Rieuwpassa
Harsya Rieuwpassa adalah penyanyi asal Ambon. Ia merantau ke jakarta dan bergabung dengan Geronimo, sebuah komunitas profesional musik dan musisi yang dikomandani almarhum Anton Issoedibyo.
Berbekal hafal ratusan hits Indonesia dan mancanegara, membuat panggilan pentas Harsya tak pernah henti mengalir ke berbagai kota di Indonesia.