Jerinx Tak Sabar Peluk Nora Alexandra di Pengadilan, Sang Istri Ulang Tahun Hari Ini
Jerinx SID tak sabar bertemu sang istri. Ia ingin memluk Nora Alexandra yang berulang tahun yang ke-26, Kamis (12/11/2020).
Editor: Anita K Wardhani
Jerinx menanggapi hal-hal memberatkan yang dijadikan pertimbangan tim jaksa mengajukan tuntutan.
Pertama, terkait walkout saat sidang online.
"Saya merasa ketika sidang online itu, saya tidak bisa bertemu langsung dengan Yang Mulia di depan (majelis hakim). Saya ingin sekali Yang Mulia melihat ekspresi saya, wajah saya, karena gestur orang yang berbohong dengan orang yang tidak berbohong itu berbeda. Dan, itu sangat sulit dilihat ketika di sidang online," jelasnya.
Alasan mendasar lainnya adanya banyak gangguan teknis dalam sidang, baik audio maupun visual.
"Jadi alasan saya walkout itu bukan karena saya tidak menghormati. Justru karena saya ingin sidang yang benar-benar sidang. Sehingga menghasilkan keadilan yang seadil-adilnya," kata Jerinx.
Mengenai perbuatannya yang dinyatakan meresahkan masyarakat. Jerinx mempertanyakan, masyarakat yang mana disebut resah.
Apakah, kata Jerinx, tim jaksa telah melakukan survei dan ada statistiknya jika ada masyarakat yang resah sehingga dimasukkan dalam hal memberatkan.
Jika ada masyarakat yang resah, Jerinx memberikan fakta bahwa sejak dirinya ditahan banyak masyarakat yang memberikan dukungan melalui beberapa aksi solidaritas agar dirinya dibebaskan dari jerat perkara ini.
"Aksi-aksi solidaritas bukan hanya di Bali, tapi hampir di seluruh Indonesia. Mereka bersolidaritas, mereka bagi-bagi pangan, bersih-bersih pantai, melakukan kegiatan seni dengan tema meminta pembebasan saya," ungkapnya.
Selain aksi solidaritas, ada pula penggalangan solidaritas melalui petisi di change.org yang meminta agar Jerinx dibebaskan dan menangkap koruptor alat kesehatan.
Dalam petisi itu pun telah ditandatangani oleh ratusan ribu orang.
"Jika saya dibilang meresahkan masyarakat, saya ingin tahu yang saya resahkan masyarakat apa, dari golongan apa. Apakah masyarakat berbisnis yang mendapat keuntungan dari pandemi atau masyarakat biasa," ujarnya.
Pun mengenai tuduhan dirinya menyakiti perasaan dokter seluruh Indonesia. Ia menyatakan, tuduhan itu tidak masuk akal.
"Balik lagi ke statistik dan survei. Apakah jaksa pernah mewawancarai semua dokter di Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Jika ada tolong tunjukan statistiknya, saya mau lihat siapa-siapa saja yang setuju," ucapnya.