Tawa Nikita Mirzani Lihat Video Maaher At-Thuwailibi Menangis Pakai Baju Tahanan: Woy Mewek loe
Tawa Nikita Mirzani Lihat Video Maaher At-Thuwailibi Menangis Pakai Baju Tahanan: Woy Mewek loe
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
TRIBUNNEWS.COM - Nikita Mirzani memberikan respons saat melihat video yang menunjukkan Maaher At-Thuwailibi menangis.
Video berdurasi 46 detik itu viral di media sosial, menunjukkan tersangka kasus ujaran kebencian terhadap Habib Lutfhi bin Yahya itu.
Dirinya tertawa ketika melihat video Maaher.
Ia pun kemudian mengunggah ulang video rekaman Maaher tersebut.
Di video itu, Maaher yang bernama asli Soni Ernata itu tampak mengenakan pakaian tahanan oranye.
"Soniii woy mewek loe cuma di BAP doang," tulis Nikita Mirzani di akun Instagram, Minggu (6/12/2020) siang.
Baca juga: Nikita Mirzani Unggah Video Ustaz Maaher Menangis & Pakai Baju Tahanan: Tunggu Laporan Gue
Baca juga: Sering Dapat Masalah, Nikita Mirzani Ingin Kuliah Lagi Jurusan Hukum: Enggak Mau Jadi Artis Bodoh
Baca juga: Nikita Mirzani Sering Kawin Cerai, Loly Ingin Sang Ibu Tidak Nikah Lagi: Capek Nggak Sih?
Nikita Mirzani meminta Maaher tetap tenang selama menjalani penahanan di Bareskrim Polri.
"Dah anteng aja loe disana, ntr tunggu laporan gue meluncur biar makin lama hukuman loe," tulis Nikita Mirzani sambil menambahkan emoji tertawa.
Nikita Mirzani juga menanyakan ratusan laskar yang pernah akan dibawanya menggeruduk rumahnya di kawasan Petukangan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
"Mana laskar yg 800 itu, ga ada yg belain loe apaahhhhh, hahahaha ngakak," tulis Nikita Mirzani.
Sebelumnya, Nikita Mirzani mendapatkan banyak dukungan masyarakat saat berseteru dengan Soni Ernata alias Maaher At-Thuwailibi.
Nikita Mirzani merasa Maaher sudah melanggar hukum ketika menghina dan mengancam keselamatan dirinya.
"Dia (Maaher) kan SARA dan coba mengancam gue sambil bawa pasukan 800 orang plus 400 orang. Dia udah salah menyerang janda," kata Nikita Mirzani, Kamis (3/12/2020).
Nikita Mirzani tidak pernah meladeni ancaman Maheer selain berencana melaporkannya ke polisi.