Irfan Ramli Persembahkan Film 'Generasi 90-an: Melankolia' untuk Kakaknya dan Glenn Fredly
Sempat tertunda imbas covid-19, film 'Generasi 90-an: Melankolia' bakal tayang di seluruh bioskop Indonesia pada 24 Desember.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Wartakotaive.com, Arie Puji Waluyo
TRIBUNNEWS.COM - Setelah sempat tertunda penayangannya karena pandemi covid-19, film 'Generasi 90-an: Melankolia' bakal tayang di seluruh bioskop Indonesia pada 24 Desember.
Film 'Generasi 90-an: Melankolia' karya sutradara M Irfan Ramli yang dikembangkan dari buku yang bertajuk 'Generasi 90-an' karya penulis Marcella FP.
Irfan Ramli mengatakan film ini adalah debutnya sebagai sutradara, setelah lebih dari lima tahun menjadi penulis skenario.
Ketika didapuk menjadi sutradara, Irfan Ramli tak menampik tidak mudah baginya mendirect film layar lebar. Karena selama ini hanya sibuk mengurusi naskah.
"Cuma memang dikerjakan dengan hati dan dibantu sama tim produksi dan cast, saya terbantu sekali," kata Irfan Ramli dalam jumpa pers film 'Generasi 90-an: Melankolia', di XXI Epicentrum Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (15/12/2020).
Baca juga: Film Generasi 90-an: Melankolia Tayang di Bioskop 24 Desember, Angga Dwimas Luapkan Unek-unek
Irfan menambahkan, dalam film yang rencananya akan tayang diseluruh bioskop Indonesia 24 Desember 2020 itu, ia ingin menggambarkan perasaan dan suasana hati seseorang pada umumnya.
"Setiap orang akan mengalami sedih dan bahagia. Lewat film ini saya mau mengangkat tentang seseorang akan melampaui batas kesedihannya, karena adanya sebuah masalah besar dalam keluarga," ucapnya.
Dalam ceritanya, Irfan memasukan konflik keluarga yang berisi tentang orangtuanya kehilangan anak perempuannya, karena musibah kecelakaan pesawat.
Alasan memasukan unsur kecelakaan pesawat, karena bagi Irfan, pesawat terbang adalah transportasi yang paling aman dibandingkan transportasi lainnya.
Tetapi, selama ini, kecelakaan pesawat sering terjadi dikarenakan banyaknya kesalahan prosedural atau human eror saat penerbangan.
"Ya saya mau gambarkan, bagaimana perasaan keluarga yang kehilangan salah satu anggota keluarganya tapi jenazahnya tidak ditemukan, serta tidak adanya pembahasan yang mendalam soal kecelakaan pesawat," jelasnya.
"Serta bagaimana perasaan sang adik yang kehilangan kakaknya yang ia sayangi dan sangat dekat selama ini," tambahnya.
Menurut Irfan, konflik tersebut sangat dekat dengannya. Sebab, ia pernah kehilangan kakaknya saat berusia 15 tahun yang meninggal karena kecelakaan pesawat.