Besar dari Sandiwara Radio, Joko Anwar Kini Digandeng sebagai Narator Cerita Suara 'Bulu Kuduk'
Joko Anwar rupanya sempat menjadi narator sebuah sandiwara radio sebelum terkenal sebagai sutradara film.
Penulis: Bayu Indra Permana
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Joko Anwar rupanya sempat menjadi narator sebuah sandiwara radio sebelum terkenal sebagai sutradara film.
Kali ini Joko Anwar kembali berkontribusi dalam pembuatan cerita suara atau yang lebih populer dikenal sandiwara radio bernama 'Bulu Kuduk'.
Sandiwara radio yang populer di tahun 90-an kini RCTI+ mencoba menghadirkan sandiwara radio dalam kemasan yang baru bernama cerita suara.
Baca juga: Joko Anwar Bingung, Ini Kejutan Malam Anugerah FFI 2020, Mendiang Ade Firman Hakim Sabet Penghargaan
Januari 2021 ini kembali dirilis season baru dari Bulu Kuduk dan kini telah memasuki episode 2.
"Saya besar dengan mendengarkan sandiwara radio, dengan adanya cerita suara Bulu Kuduk ini betul-betul membuat imajinasi pendengarnya berkibar," kata Joko Anwar kepada awak media, Jumat (29/1/2021).
"Buat anda yang ingin mengembangkan imajinasi mendengarkan cerita yang menarik, jangan lupa dengarkan cerita suara bulu kuduk season 2 di Radio+ aplikasi RCTI+," lanjutnya.
Leli Kamal selaku VP Operation Roov mengatakan hadirnya Bulu Kuduk masih dalam momentum cerita-cerita horor yang sedang naik daun di Indonesia.
"Masih dalam campaign Home Of Horror, kali ini dirilis season baru dari Cerita Suara Bulu Kuduk yang sudah mendapat banyak pendengar," ucap Leli.
"Yang berbeda di season ke 2 ini Bulu Kuduk bekerja sama dengan sutradara terkenal sebagai narator yaitu Joko Anwar. Penasaran seperti apa Joko Anwar menghidupkan cerita suara Bulu Kuduk ini ? langsung saja cek di Radio+ Aplikasi RCTI+," tambahnya.
Pada season 2 ini kisah Bulu Kuduk semakin menegangkan dikarenakan semakin banyak kejadian-kejadian aneh yang terjadi pada Kintan dan juga teman-temanya.
Setahun sudah berlalu, Kintan dan Sarah tidak disarankan untuk menggunakan kekuatannya oleh ibu Sintia, dikhawatirkan kekuatan Kintan dan Sarah yang belum sempurna justru membahayakan nyawa mereka. Sampai akhirnya mereka harus berpisah untuk sementara waktu.
Akhirnya kekacauan dunia memuncak, kejadian tak lazim pun banyak terjadi. Terdengar desas-desus bahwa ada jenazah yang hilang dari kamar mayat, dan bukan hanya 1 mayat melainkan 5 mayat setelah beberapa hari berlangsung.
Setelah jenazah yang menghilang, ada lagi keanehan baru dimana seorang bayi baru lahir tapi tidak menangis. Ada keanehan saat jenazah yang menghilang dan Kintan meyakini bahwa ini semua ada campur tangan gaib, walau rumah sakit memberikan keterangan yang tidak masuk akal sedangkan pada kejadian bayi yang lahir tidak menangis, ada seorang perempuan berbaju putih yang selalu menyanyikan nina bobo sambil menggendong salah satu bayi dari ibu yang baru melahirkan.
Kintan yang mencoba menyelidiki siapa wanita tersebut dan mau apa sosok perempuan tersebut dengan bayi dari Ibu Soraya. Ternyata wanita itu adalah Ajeng yang merupakan teman Kintan di rumah sakit, namun Kintan masih heran mengapa wajah sosok itu adalah wajah Ajeng.
"Di cerita suara bulu kuduk season 2 ada saya, tapi jangan lupa dengerin juga bulu kuduk season 1 di radio+ aplikasi RCTI+ untuk mengetahui kisah Kintan dan teman-temannya sebelum mendapatkan kekuatan indera keenamnya," ujar Joko Anwar.