Review Film 'Persahabatan Bagai Kepompong', Kisah Drama Remaja dengan Konflik Persahabatan
Hadirnya film tersebut terasa cukup segar setelah deretan film drama percintaan, drama keluarga dan film horor di Indonesia.
Penulis: Bayu Indra Permana
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Film remaja berjudul 'Persahabatan Bagai Kepompong' hadir dengan drama dan konflik tentang persahabatan.
Film yang dibintangi Bio One, Beby Tsabina, film ini juga dibintangi oleh Yasmin Napper, Thalita Putri, dan Jihan Safira hadir sejak Jumat (26/2/2021) di platform Disney+ Hotstar.
Tribunnews.com akan mencoba mengulas film tersebut tanpa memberika spoiler.
Nostalgia jadi kesan pertama ketika menonton film itu. Sebab film tersebut diangkat dari sinetron 'Kepompong' yang tayang tahun 2009.
Dimulai dari soundtrack lagu Kepompong milik Sindentosca yang berpotensi menerbangkan ingatan penonton pada sinetron yang dibintangi Derby Romero, Mikha Tambayong, Dinda Kirana, Aryani Fitria, dan Tania Putri.
Ditambah lagu Gelora Asmara milik Derby Romero yang disisipkan dalam film tersebut semakin membuat kesan nostalgia semakin terasa.
Film Persahabatan Bagai Kepompong memiliki jalan cerita yang berbeda dengan sinetron Kepompong, nama karakternya pun berbeda.
Hanya karakternya memiliki kemiripan dengan tokoh-tokoh di sinetron.
Hadirnya film tersebut terasa cukup segar setelah deretan film drama percintaan, drama keluarga dan film horor di Indonesia.
Cukup jarang menemukan film bertemakan pesahabatan antar remaja, karena film tersebut mengambil latar kehidupan remaja SMP.
Baca juga: Dulu Main Sinetronnya, Derby Romero Mengaku Tak Sabar Nonton Film Persahabatan Bagai Kepompong
Baca juga: Max Pictures dan Frame Ritz Kolaborasi Hadirkan Film Persahabatan Bagai Kepompong
Konflik yang dibangun pun cukup ringan dan mudah dipahami. Hal-hal seperti bully dan persaingan dalam ide proposal perpisahan jadi konflik utama dalam cerita tersebut.
Bio One yang beperan sebagai Ben menjadi poros dalam penyelesaian segala konflik dalam film tersebut.
Meski jalan ceritanya mudah ditebak, setidaknya kehadiran film tersebut cukup memberikan sesuatu yang baru di dunia perfilman Indonesia.
Jika kita sudah terbiasa dengan film drama cinta dengan bumbu persahabatan, di film ini kisah cinta hanya jadi bumbu dalam jalannya perfilman.
Drama persahabatan yang dibangun pun dirasa cukup ringan untuk ditonton oleh remaja di zaman sekarang.
Meski beberapa aktor dan aktris terlihat kurang cocok berperan sebagai anak SMP, film tersebut nampaknya akan sangat dekat dengan permasalahan remaja saat ini.
Sebuah kejutan hadir di akhir film. Bagi pecinta sinetron Kepompong, ending film tersebut akan terasa sangat spesial dan penuh kenangan.