Alami Gangguan Mental, Anya Geraldine Tak Bisa Lama-lama Hidup Tanpa Kekasih
Menurut Anya Geraldine, waktu menjomblo paling lama setelah putus dari Ovi Rangkuti, yaitu lima bulan.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Selebgram Anya Geraldine mengaku tidak bisa lama-lama hidup tanpa kekasih.
Anya Geraldine menyandang status jomblo paling lama setelah putus dari Ovi Rangkuti, yaitu lima bulan.
Dalam kanal YouTube Pos Indonesia The Story, karena kebiasaan ini, Anya mengaku beberapa tahun lalu sempat ke psikolog dan mengalami Borderline Personality Disorder (BPD).
DBD sendiri adalah gangguan mental yang ditandai dengan suasana hati serta citra diri yang senantiasa berubah-ubah. Perilaku penderitanya impulsif.
Baca juga: Anya Geraldine jadi Korban Banjir Jakarta, Tak Bisa Pulang hingga Mendadak Mengungsi
"Itu kayak memang enggak bisa sendiri gitu. Makanya aku dari umur 13 tahun sampai sekarang enggak bisa kalau enggak ada pacar atau yang temenin atau apa dan aku di situ sudah sadar kayak 'wah ini enggak sehat kalau begini terus'," ungkap Anya, dikutip Kompas.com, Senin (1/3/2021).
Seseorang yang mengalami BPD memiliki cara pikir, cara pandang, serta perasaan yang berbeda dibanding orang lain pada umumnya.
Setelah beberapa lama, baru-baru ini pemilik nama lahir Nur Amalina Hayati itu juga memutuskan untuk ke psikolog dan akhirnya bisa melepas rasa ingin memiliki kekasih.
"Aku bisa berhasil jomblo mungkin karena sekarang kayak kemarin sempat ke psikolog, dikasih tahu segala macam. Jadi akhirnya ya sudah, it's ok to be alone, enggak apa-apa," kata Anya.
Kini, pemeran film Rembulan Tenggelam di Wajahmu itu mengaku sudah bisa melakukan kesehariannya dengan mandiri.
Hal itu juga berkat dorongan dari seseorang yang tengah dekat dengan Anya.
"Sekarang kan kondisinya kayak ada lagi dekat sama orang, cuma entah gimana ini orang menginspirasi aku untuk belajar lebih bisa sendiri," ujar Anya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Tak Bisa Jomblo Lama-lama, Anya Geraldine Alami Borderline Personality Disorder dan Putuskan ke Psikolog
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.