Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Nur Alamsyah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berbeda dari tahun sebelumnya, Grammy Awards 2021 digelar di masa pandemi covid-19.

Karena kondisi tersebut, memaksa pihak penyelenggara menggelontorkan biaya tambahan dalam jumlah besar.

Namun, Ben Winston, Produser Eksekutif  Grammy Awards 2021, mengaku enggan memikirkan hal tersebut. Ia memilih fokus pada saat acara berlangsung.

"Kami memiliki 25 artis terhebat di dunia, tim produksi terhebat yang mungkin bisa saya kumpulkan, tempat yang luar biasa dan tayangan tiga setengah jam di jaringan No 1 di Amerika, ucap Ben Winston dikutip dari Variety, Senin (15/3/2021).

Baca juga: Menyamai Frank Sinatra dan Stevie Wonder, Taylor Swift Catat Sejarah di Grammy Awards 2021

Tak hanya Winston, CEO Recording Academy, Harven Mason Jr pun tidak mau memaparkan biaya untuk Grammy Awards 2021. Namun menurutnya lebih besar dari sebelumnya.

"Ya ampun, biayanya jauh lebih mahal dari biasanya, saya tidak memiliki angka pastinya untuk protokol kesehatan Covid aja sudah jutaan dolar dan hal lainnya. Kami menghadirkan banyak orang dan jaga jarak untuk pertuntukan, saat saya menyebut protokol Covid-19, tentu itu untuk tes pengujian," katanya.

Ditambah beberapa artis yang meminta perlindungan ekstra untuk protokol kesehatan mereka.

Tapi setidaknya membutuhkan sekitar 1,5 juta USD untuk tes Covid-19, atau berkisar Rp 2,1 Miliar dalam jumlah acara yang terbilang kecil.

Sementara untuk Grammy dengan jumlah besar, sumber tersebut diperkirakan sekitar 2,5 juta USD atau Rp 3,6 Miliar. Angka ini berdasarkan rata-rata untuk tes setiap orangnya 75 USD atau setara sekitar Rp 1 Juta.

Meski biaya produksi Grammy melambung tinggi, Recording Academy tetap mempertahankan agar acara ini tetap berjalan lancar.