Gara-gara Desain Stiker, Perusahaan Topps Dikecam
Para penggemar BTS (ARMY) berkumpul untuk meminta pertanggung jawaban The Topps Company terkait desain kartu stiker BTS yang dianggap rasis.
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Nur Alamsyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kabar artis Korea kali ini tentang para penggemar BTS (ARMY) berkumpul untuk meminta pertanggung jawaban The Topps Company terkait desain kartu stiker BTS yang dianggap rasis.
Awalnya Topps merancang parodi dari Cabbage Patch Kids pada tahun 1985 dengan sebutan Garbage Pail Kids.
Garbage Pail Kids merupakan sesi kartu stiker yang menampilkan karakter yang mengalami berbagai nasib yang tidak menyenangkan.
Pada tahun ini, pembuat The Topps Company merilis serial Garbage Pail Kids yang bertema Grammy dengan judul ‘Shammy Awards’.
Namun penggambaran BTS dalam kartu tersebut justru menuai banyak kritikan serius karena menampilkan rasisme dan kekerasan.
Baca juga: Lagu “Dynamite” Milik BTS Raih Sertifikat Double-Platinum dari Asosiasi Industri Rekaman Amerika
Baca juga: Media Korea Utara Klaim Grup Idol Korsel seperti BTS dan BLACKPINK Diperlakukan seperti Budak
Sebagian besar kartu yang ditampilkan dalam 12 koleksi stiker baru memiliki desain yang relatif aman.
Selain BTS banyak artis yang menjadi karakter dalam kartu tersebut seperti Taylor Swift, Harry Style, Billie Eilish dan masih banyak lagi.
Banyak ARMY yang memberikan tuntutan kepada perusahaan tersebut melalui postingan di Twitter.
Bukan hanya penggemar, non penggemar pun ikut meminta penjelasan dan permintaan maaf dari Topps.
Dalam kartu yang diberi nama BTS Bruiser ini mereka ditampilkan dengan wajah yang penuh dengan cedera dan di dalamnya terdapat piala Grammy yang menjadi alat pemukul wajah para member tersebut.
Bahkan Billboard juga ikut mempromosikan produk tersebut melalui postingan di Twitter resminya.
“Sekarang anda dapat memiliki Garbage Pail Kids bertema Grammy milik Taylor Swift, Harry Styles dan lainnya,” tulis Billboard dalam postingannya, dikutip Tribunnews.com, Kamis (18/3/2021).
Selain itu perilisan kartu tersebut dilakukan ditengah maraknya gerakan ‘Stop Asian Hate’ atau ‘Berhenti Membenci Warga Asia’.