Petisi untuk Hentikan Penayangan Drama Joseon Exorcist Ditandatangani 128.000 Orang dalam Sehari
Sebuah petisi resmi di situs resmi Blue House telah dibuat untuk menghapus drama Joseon Exorcist dari jadwal siaran SBS.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Kontroversi seputar drama Korea Joseon Exorcist telah sampai ke Blue House.
Sebuah petisi resmi di situs resmi Blue House telah dibuat untuk menghapus drama Joseon Exorcist dari jadwal siaran SBS.
Petisi tersebut diajukan dengan keprihatinan yang menyatakan bahwa:
"Jika drama tersebut dikategorikan sebagai fantasi, maka mereka seharusnya membuat karakter baru."
"Mereka menggunakan tokoh sejarah yang nyata."
Baca juga: Akibat Syuting Ulang, Drama River Where The Moon Rises Disebut Alami Masalah Keuangan Besar
Baca juga: Profil Pemain Drama Korea Mr. Queen, Kisah Seorang Koki Pria yang Terjebak dalam Tubuh Ratu Joseon
"Jika penonton asing menonton drama ini, mereka akan berpikir bahwa penggambaran karakter era Joseon dalam drama itu nyata."
Mereka yang mengajukan petisi untuk penghapusan drama dengan jelas menyatakan bahwa itu bukan hanya didasari satu hal.
Tetapi mereka ingin mencegah semua kemungkinan kejadian yang bisa terjadi di masa mendatang.
"Kami meminta Blue House untuk mencegah terjadinya distorsi serius dalam sejarah kita di masa depan," tulis petisi tersebut.
Dalam sehari, petisi itu telah ditandatangani lebih dari 128 ribu orang.
Mereka menutup petisi dengan meminta para aktor yang memilih untuk tampil dalam drama dengan masalah yang begitu problematik untuk merefleksikan keputusan mereka untuk berperan di dalamnya.
Sebelumnya, Joseon Exorcist mendapat banyak kritikan setelah sebuah adegan menampilkan berbagai properti dari China.
Drama ini mendapat lebih banyak sorotan karena penggambaran mereka yang tidak akurat tentang sejarah Korea Selatan, yang semakin menambah kontroversi.
Menyusul reaksi negatif tersebut, pengiklan mulai menarik diri dari drama tersebut, yang mengakibatkan SBS menghentikan penayangan episode minggu ini.
Episode Perdana Drama Korea Joseon Exorcist Tuai Kontroversial soal Makanan China di Meja
Drama Korea Joseon Exorcist telah menayangkan episode pertamanya, Senin (22/3/2021).
Namun, episode perdana drama Korea Joseon Exorcist itu menuai kontroversial.
Mengutip WartaKotalive.com, kontroversial itu terkait tentang alat peraga dan makanan dalam tayangan perdana drama serial Korea tersebut.
Dalam pemutaran perdana Joseon Exorcist, Pangeran Chungnyeong (Jang Dong Yoon) menghibur pengusir setan barat Yo Han (Darcy Paquet) dan Marco (Seo Dong Won).
Menyusul serangan dari zombie yang muncul di Joseon, Pangeran Chungnyeong mendapat perintah ayahnya, Taejong (Kam Woo Sung).
Perintah Taejong itu melakukan perjalanan ke sekitar perbatasan Dinasti Ming dekat Kabupaten Uiju untuk bertemu Yo Han.
Di lokasi itu, Pangeran Chungnyeong bertemu dengan Yo Han dan Marco.
Dalam adegan tersebut, penonton melihat kue bulan China dan pidan China (telur) di atas meja.
Selain itu ada pangsit China dan tampak botol minuman keras gaya China dengan huruf China untuk minuman keras.
Namun, penampilan di atas meja itu menimbulkan reaksi balik dari penonton bahwa penggambaran tersebut mendistorsi sejarah Korea.
Pendapat penonton itu ditanggapi SBS secara resmi melalui pernyataannya.
Pernyataan tim produksi tentang alat peraga dan makanan ala China.
Menurut tim produksi, mereka ingin menggambarkan penetapan lokasi sekitar Kabupaten Uiju (perbatasan Dinasti Ming).
Serta menekankan situasi pangeran ketiga, Pangeran Chungnyeong, yang harus melakukan perjalanan jauh ke perbatasan Tiongkok.
Chungnyeong harus menggantikan Putra Mahkota Yangnyeong secara berurutan untuk mengembalikan pengusir setan barat.
Kemudian, tim produksi menambahkan teks untuk gambar tersebut.
Menurut tim produksi, itu lokasi rombongan pengusir setan barat beristirahat setelah melakukan perjalanan melalui Dinasti Ming.
Kemudian, mereka baru memasuki Joseon yang wilayahnya berdekatan dengan perbatasan Dinasti Ming.
"Kami menyiapkan alat peraga sambil menggunakan imajinasi kami bahwa tempat ini sering menjadi lalu lintas orang China," seperti dikutip dari pernyataan SBS.
Tampilan di atas meja itu dibuat untuk menjelaskan lokasi karakter yang berada di daerah terpencil, jauh dari Hanyang (Seoul) dalam cerita.
Tim produksi menyatakan bahwa tidak ada niat khusus di balik penggambaran ini sama sekali.
"Kami minta maaf karena menyebabkan ketidaknyamanan selama menonton melalui pemandangan yang dapat disalahpahami selama waktu sensitif ini. Kami akan memerhatikan produksi di siaran mendatang," katanya.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie/WartaKotalive.com, Intan Ungaling Dian)
Berita drama Korea lainnya