Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Prihatin Gizi Buruk Anak, Prilly Latuconsina Siap Bantu Edukasi Tentang Stunting

Berdasarkan data di tahun 2019, jumlah kasus stunting di Indonesia mencapai 29,67 persen, lebih tinggi dari dari angka standar WHO yaitu 20 persen.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Prihatin Gizi Buruk Anak, Prilly Latuconsina Siap Bantu Edukasi Tentang Stunting
Instagram @prillylatuconsina96
Prilly Latuconsina kaget setelah mendengat kabar kedekatan sang mantan pacar, Maxime Bouttier dengan aktris cantik. 

Laporan Wartawan Wartakotaive.com, Arie Puji Waluyo

TRIBUNNEWS.COM - Permasalahan gizi atau stunting pada anak di Indonesia belum sepenuhnya bisa diatasi.

Berdasarkan data di tahun 2019, jumlah kasus stunting di Indonesia mencapai 29,67 persen, lebih tinggi dari dari angka standar WHO yaitu 20 persen.

Bahkan, yang parahnya lagi, sekitar sembilan juta balita di Indonesia saat ini mengalami stinting, yang diduga dipengaruhi atau berdampak pada faktor ekonomi keluarga karena pandemi covid-19.

Fakta kondisi tersebut membuat hati bintang film dan sinetron Prilly Latuconsina sangat prihatin. Ia menilai, tingginya kasus stunting di Indonesia diduga dipengaruhi dari perhatian gizi orangtuanya khususnya sosok ibu dari anak tersebut.

Baca juga: Ditanya soal Kemungkinan Pacaran dengan Reza Rahadian, Prilly Latuconsina Beri Jawaban Tersirat

"Penting sekali untuk melakukan edukasi stunting, karena banyak sekali para ibu yang tidak tahu stunting itu apa,” kata Prilly dalam webinar Indonesia Bebas Stunting 2030, di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Sekatan, Kamis (8/4/2021).

Walaupun ia belum menikah, Prilly tidak masalah jika dirinya diminta untuk mengampanyekan pemberantasan stunting atau perhatian gizi kepada anak-anak

Berita Rekomendasi

"Memang bicara seperti ini jadi tantangan buat aku, karena aku belum menikah dan punya anak," ucapnya.

Wanita berusia 24 tahun itu menyebutkan, penting sekali bagi dirinya sendiri membuka wawasan selebar mungkin untuk bisa mengetahui banyak hal, termasuk dengan program stunting ini.

"Tapi, aku mau menunjukkan bahwa perempuan yang belum menikah sudah harus terbuka pikirannya soal ancaman stunting," ungkapnya.

Bintang sinetron 'Ganteng Ganteng Serigala' itu menegaskan dirinya tidak mempermasalahkan perempuan yang memilih untuk menikah diusia muda dan menjadi ibu diusia serta pengalamannya yang belum matang.

Tapi, bagi Prilly Latuconsina, perempuan tersebut juga harus bisa memiliki wawasan tentang stunting atau kepedulian gizi sebelum mereka memiliki anak.

"Punya anak itu bukan cuma karena tren demi bisa foto-foto lalu dimasukkan ke media sosial. Waktu yang tepat untuk punya anak itu harus dipikirkan sejak awal, karena ini berpengaruh ke gizi bayi," ujar Prilly Latuconsina.

Zack Petersen, Lead Strategist 1000 Days Fund mengatakan sembilan juta anak balita nantinya akan tumbuh dan berkembang dengan dihantui ancaman pneumonia dan diare, serta sering sakit otak dan sistem imunitas tubuh.

Zack juga menyebutkam, bahwa permasalahan terbesar dalam pengentasan stunting adalah masih kurangnya pengetahuan masyarakat akan bahaya stunting.

Sehingga, seorang ibu yang kurang edukasi tentang stunting biaa mengabaikan gizi untuk anaknya sendiri, sehingga anaknya kurang seimbang mendapatkan gizi makanan.

"Oleh karenanya, program pendampingan stunting harus efektif di tingkat keluarga, khususnya ibu, agar bayi dapat selamat dari resiko stunting," kata Zack Petersen.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas