Namun, Raffi Ahmad mengaku bahwa hobi tersebut ditentang oleh orangtuanya, terutama almarhum Munawar Ahmad yakni ayah Raffi dan kakek Rafathar.

Saking tidak sukanya, Munawar Ahmad sampai menginjak game yang dimiliki Raffi kala itu.

"Papa dulu main game lho. Dulu papa main game, nilai ulangan papa, hasilnya nilainya jelek gara-gara papa main game terus," tutur Raffi.

"Sama aki Wawar, sama papanya papa diinjek gamenya. Mau Aa diinjek kalo nilainya jelek?" imbuh Raffi.

"Enggak," jawab Rafathar singkat.

"Papa injek gitu, Rafathar belajar yang bener, nintendonya diinjek, PS-nya diinjek. Mau?" tanya Raffi.

Saat itulah Rafathar memberikan jawaban yang diluar dugaan.

Ia mengatakan jika game atau mainannya dihancurkan, ia akan meminta mainan lagi pada Raffi.

Dan apabila hal itu terjadi terus menerus, Rafathar takut jika uang dari Raffi akan habis untuk membelikannya mainan.

"Nanti kalo dihancurin Aa minta lagi papa uangnya habis." kata bocah yang belum genap 10 tahun itu.

"Iya makanya, kalo uangnya habis, papa enggak bisa beliin mainan lagi," kata Raffi.

Bukannya khawatir, Rafathar justru menjawab dengan santai.

Rafathar mengatakan jika uag Raffi habis maka ia bisa membeli mainan dengan uang tabungannya sendiri.

Perkataan anaknya membuat Raffi sedikit terkejut.