Gagal Masuk Top 10, Ayu Maulida Sempat Curhat Sebelum Tampil di Final Miss Universe 2020
Puteri Indonesia 2020, Ayu Maulida Putri sempat curhat sebelum Final Miss Universe 2020 berlangsung, Minggu (16/5/2021).
Penulis: Bunga Pradipta Pertiwi
Editor: Sri Juliati
Ayu Maulida berhasil mengungguli 79 peserta lain dari 27 negara.
Ia meraih gelar Face of Asia yang merupakan gelar tertinggi pada kontes itu.
Pemilik tinggi 177 cm itu juga berpartisipasi pada Indonesia Fashion Week 2019.
Di sana, Ayu Maulida meraih penghargaan The Best Catwalk Female Model.
Ia memeragakan busana dari desainer seperti Poppy Dharsono, Agnes Budisurya, Danjyo Hiyoji, Barli Asmara, Misan, Tethuna, dan Lia Afif.
Nama Ayu Maulida bukanlah nama asing di kontes kecantikan Tanah Air.
Alumnus Fakultas Hukum, Universitas Airlangga itu pernah mengikuti kontes tingkat Provinsi Puteri Indonesia Jawa Timur pada 2017.
Sayangnya, ia gagal meraih gelar kemenangan lantaran kontes ini dijuarai Fatma Ayu Husnasari dari Blitar.
Pada 2020, ia kembali mengikuti kontes yang sama, dan berhasil terpilih sebagai pemenang.
3. Sempat Tak Direstui sang Ibu
Perjalanan karier Ayu Maulida sebagai model tak terlepas dari sang ibunda.
Dikutip dari news.unair.ac.id, gadis kelahiran 1997 itu sempat ragu-ragu saat memutuskan terjun ke dunia modeling.
Sebab, latar belakang keluarganya yang bukan dari kalangan model.
Ditambah lagi, sang ibu memiliki background agama sangat kuat.
Hal ini membuat dirinya semakin tidak yakin untuk dapat terjun ke dalam dunia modeling.
"Seiring berjalannya waktu, saya sering mendapat tawaran tak terduga dari beberapa agency model yang meminta saya untuk bergabung dalam agency tersebut," kata Ayu.
Berkat sederet prestasi yang diraih Ayu, orang tua memberikan respons positif karena Ayu mampu menunjukkan kesungguhannya dalam dunia model.
4. Bawa Advokasi Senyum Desa
Baik di ajang Puteri Indonesia 2020 dan Miss Universe 2020, Ayu Maulida mengajukan program Senyum Desa sebagai advokasinya.
Senyum Desa adalah sebuah kegiatan sosial berupa mengajar di pelosok desa, edukasi hidup sehat, dan pemberian pelatihan kewirausahaan.
Ayu dan teman-teman terjun membantu dalam pendidikan anak dan pemberdayaan perempuan di desa-desa tertinggal.
"Jadi gerakan Senyum Desa aku jalani bersama teman-teman kampus," kata Ayu Maulida dalam live streaming 'Grand Openning International Volunteer Day Festival 2020 Indonesia' di channel YouTube Jadi PNS, Minggu (11/10/2020).
Karena merasa hanya berkumpul saja, perempuan yang akrab disapa Ayuma itu mengakui ia dan teman-teman perlu melakukan sesuatu untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
Dari landasan seperti itu lah, Ayu Maulida bersama teman-teman tergerak hatinya terjun menjalankan aksi sosial, tapi bukan ke masyarakat kota, melainkan ke desa-desa di pelosok Indonesia.
"Selama ini fokusnya kan di kota, nah sementara kita lupa ada saudara kita di desa, sangat jauh tertinggal nasibnya dengan kita yang di kota," ucapnya.
"Dari situ kita melakukan satu kegiatan akhirnya ketagihan. Dari situ terjadilah perkumpulan yang semakin besar, sampai sekarang jadi yayasan," tambahnya.
Ayu dan teman-temannya tak hanya sekadar berbagi uang ataupun sembako.
Ia juga terjun ke desa untuk mengajar, memberikan cek kesehatan gratis, membangun taman bacaan, berbagi sembako, membuka pandangan dan wawasan kepada wanita di desa yang ia kunjungi.
"Nah wanita di sini khususnya ibu muda. Kenapa? Karena di desa masih tinggi tingkat pernikahan dini."
"Kita mencoba menekan tingkat pernikahan dini di desa tersebut dengan mereka membuka mindset (pola pikir) mereka," jelasnya.
Setelah membuka pola pikir dan wawasan kepada wanita di desa, Ayu Maulida senang karena wanita di desa mulai punya keinginan untuk meraih cita-cita dan menyelesaikan pendidikan 12 tahun.
Ayu Maulida berharap apa yang ia ceritakan ini bisa membuka mata dermawan dan relawan, agar bisa berbuat kebaikan kepada masyarakat yang ada di Desa.
"Ya semoga mereka semua semangat berbuat kebaikan kedepannya," ujar Ayu Maulida.
5. Tuai Pujian Saat Pakai Kostum Komodo
Dalam sesi National Costume di Miss Universe 2020, Ayu Maulida mengenakan kostum bertema komodo.
Kostum tersebut dinamai 'Komodo Dragon: An Indonesian Prehistoric Heritage'.
Komodo dipilih karena merupakan hewan langka asli Indonesia.
Melalui Instagram pribadinya, Ayu Maulida menjelaskan kostum yang dikenakan.
Kostum tersebut merupakan rancangan dari kolaborasi penata busana Diana M Putri dari Diana Couture.
Aksesori yang dipakainya buatan Yuling Hoo dan Silvy Prajogo dari Le Ciel Design.
Ayu Maulida juga menulis tentang sejarah hewan komodo.
Menurut Ayu Maulida, komodo merupakan kadal terberat di bumi yang panjangnya mencapai 10 kaki dan lebih dari 300 kg beratnya.
Ia juga menulis komodo sering kali disebut sebagai 'The last link to the Prehistoric Dinosaurs', atau peranakan sejarah dinosaurus.
Tak hanya itu, gaun tersebut juga dibuat berbentuk 3 dimensi dengan nuansa hitam dan emas.
Busana tersebut dilengkapi dengan payet-payet yang membentuk sisik komodo.
Pada bagian hiasan kepala yang dibuat, kostum tersebut berbentuk menyerupai kepala komodo.
Tak hanya bagian kepala komodo, kostum ini juga membentuk ekor komodo pada agian bawahnya.
Pada video yang diunggah melalui instagramnya @ayumaulida97, ia mempelihatkan penampilannya saat beraksi diajang Miss Universe 2020 tersebut.
Puteri Indonesia 2020 ini juga gunakan softlens atau lensa mata seperti mata komodo.
Berwarna kuning dengan bagian tengah berwarna hitam, ia menuliskan "apakah kamu melihat mata komodo itu Indonesia?"
(Tribunnews.com/Dipta/Sri Juliati) (TribunPalu.com/DindaNalifa) (WartaKota/Arie Puji W)