Kisah Wahyu Asta Brata Hadir Dalam Sandirawa Radio
Sandiwara radio Wahyu Asta Brata ini berlatar kesultanan Mataram yang akan mengungkap fakta, sejarah, dan budaya Mataram.
Penulis: Bayu Indra Permana
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kisah legenda Wahyu Asta Brata (Carita Adi Purwa) kini hadir dalam sandiwara radio yang bisa didengarkan secara streaming di platform RCTI+.
Sandiwara radio Wahyu Asta Brata ini berlatar kesultanan Mataram yang akan mengungkap fakta, sejarah, dan budaya Mataram.
Kisahnya menggetarkan, mendebarkan, menggelorakan semangat, cinta dan perjuangan umat manusia yang ingin mengungkap misteri kehidupan ini.
Wahyu Asta Brata episode pertama ini berjudul “Carita Adi Purwa”.
Baca juga: Sandiwara Radio Butir-Butir Pasir di Laut Diangkat dalam Layar Kaca, Tanggapan Aktris dan Aktornya
Pada 30 Juli 1601 terjadi gerhana matahari total, hal itu merupakan pertanda buruk bagi rakyat Mataram, memang benar bumi Mataram pucat bagai wajah tanpa darah.
Empat bulan setelah peristiwa gerhana matahari total tepatnya pada hari Senin tanggal 2 November 1601, istana Mataram dilanda duka, Panembahan Senopati ing Alaga meninggal dunia. Seluruh pembesar dan Notoprojo kerajaan Mataram menghaturkan bela sungkawa.
Jenazah Panembahan Senopati ing Alaga segera dikebumikan dan sehari kemudian Kanjeng Adipati Mondoroko mengadakan pertemuan paseban Agung di Siti Inggil istana Mataram.
Pertemuan akbar di Siti Inggil itu dihadiri segenap kerabat istana, para pembesar dan seluruh Notoprojo Mataram, serta putra putri Panembahan Senopati yang duduk berbanjar di dekat singgasana.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.