Zaskia Mecca Kritik Pedas Sinetron Suara Hati Istri, Anggap Tak Tepat, Peringatkan Orangtua Artis
Sinetron yang ditayangkan Indosiar, Suara Hati Istri - Zahra banyak menimbulkan komentar negatif di media sosial.
Penulis: Fauzi Nur Alamsyah
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnewa.com, Fauzi Alamsyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sinetron yang ditayangkan Indosiar, Suara Hati Istri - Zahra banyak menimbulkan komentar negatif di media sosial.
Tak lain karena pemeran utamanya, Lea Ciarachel masih di bawah umur tetapi telah memerankan menjadi istri ketiga. Lea bahkan memerankan adegan yang tak sesuai dengan umurnya di atas ranjang.
Setelah sebelumnya Ernest Prakarsa, sekarang giliran aktris cantik, Zaskia Adya Mecca melalui laman Instagram pribadinya.
Baca juga: Sinetron Suara Hati Istri Dikritik, Pemeran Zahra yang Usianya 15 Tahun Akan Diganti
Baca juga: Polemik Sinetron Suara Hati Istri Zahra, KPI: Indosiar Ganti Pemeran dalam 3 Episode Mendatang
"Sebenernya berat hati post slide bagian 2 karna ngerasa terganggu banget liat fotonya.. but i need to speak up!!," tulis Zaskia di akun Instagram pribadinya, dikutip Tribunnews, Kamis (3/6/2021).
Zaskia mengunggah potret potongan video dari YouTube yang menurutnya hal itu tidak pantas diperankan oleh gadis berusia 15 tahun itu.
"Ga tepat rasanya ( foto tayangan Zahra) bahwa materi juga peran yang dimainkan oleh Zahra sebagai istri ke 3 dimana usia dia masih 15tahun..," imbuhnya.
Ia juga berpesan kepada orang tua Lea agar lebih berhati-hati memilih peran yang dimainkan anaknya.
Istri Hanung Bramantyo itu tak lupa juga mengkritik Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang membiarkan mega seri tersebut lolos tayang.
"Semoga hal ini menjadi concern orang tua Zahra (krn anak dibawah umur belum bisa ttd kontrak sendiri) untuk lebih membantu anak memilih pekerjaan yang tepat, PH yang memproduksi cerita, stasiun tv memberikan tempat untuk tayangan nasional harusnya sejalan dengan keputusan yang ditetapkan oleh pemerintah," pungkas Zaskia.
"juga lembaga @kpipusat bisa menyortir semua tayangan nasional dengan lebih tepat krn media audio visual mempunyai pengaruh sangat besar untuk karakter bangsa kita...," lanjutnya.
Dirinya pun memberikan terimakasih untuk para masyarakat yang senantiasa memberikan laporan terkait film yang dirasa tidak baik untuk ditayangkan.
"Makasih juga masyarakat yang concern untuk menegur hal2 seperti ini.. ku lihat banyak yang protes juga mengingatkan bila ada tayangan yang tidak tepat..," imbuhnya.
Menurut Zaskia, televisi bisa diakses oleh siapa saja bahkan sampai pelosok desa.
Ia ingin televisi bisa memberi tayangan yang mengedukasi dibanding tayangan yang mendukung pernikahan di bawah umur.
"Tugas kita untuk mengawal tv nasional, ini adalah suguhan entertaiment yang masuk ke segala penjuru rumah.. mungkin untuk kita yang bisa memilih akan mudah mencari tayangan yang tepat dan baik..
tapi banyak orang di pelosok indonesia yang butuh hiburan, ga ada pilihan channel karna jaringan, internet, biaya dll akhirnya melahap tayangan apa saja yang ada...," tegas Zaskia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.