Unggah Foto Bareng Presiden Perancis di Instagramnya, Justin Bieber dan Istri Dinilai Kurang Sopan
Jutaan penggemar Justin Bieber di Instagram menyukai sebuah foto yang belum lama ini dipostingnya di akun instagram @justinbieber.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Jutaan penggemar Justin Bieber di Instagram menyukai sebuah foto yang belum lama ini dipostingnya di akun instagram @justinbieber.
Foto itu menujukkan dirinya dan Hailey Bieber, sang istri, berpose bersama Presiden Perancis Emmanuel Macron dan Brigitte, selama kunjungan mereka ke Paris.
Namun upaya Bieber dan Hailey untuk menunjukkan 'kesopanan' dinilai 'kurang'.
Karena Bieber mengenakan kemeja yang dilepas kancing kerahnya dipadukan setelan suit dan dilengkapi sneakers Nike biru.
Sedangkan Hailey mengenakan Ab-Baring Nude Cutout Dress yang dianggap tidak cocok untuk dikenakan saat bertemu kepala negara di istana presiden.
Namun dalam postingannya, Bieber tidak memberikan caption apapun.
Hal ini tentunya membuat para penggemar serta wartawan berspekulasi tentang pertemuan dan motifnya.
Baca juga: Reza Arap Gagal Beri Kejutan Pada Istri, Kaget Tarif Video Ucapan 15 Detik Justin Bieber, Fantastis
Karena sesaat setelah postingan itu, ada lebih banyak foto pertemuan mulai beredar di platform media sosial lainnya atas izin fotografer resmi Macron, Soazig de la Moissonniere.
Media Prancis pun kemudian mencoba memberikan beberapa konteks.
Baca juga: Chord Gitar Lagu Monster - Shawn Mendes feat Justin Bieber, Kunci Paling Mudah Dimainkan
Dikutip dari laman Russia Today, Selasa (22/6/2021), BFMTV melaporkan bahwa pasangan Bieber memang sengaja melewati Paris dan meminta pertemuan dengan Macron.
Mereka diterima di istana itu pada Senin sore dan membahas isu yang berkaitan dengan 'kepemudaan'.
Perlu diketahui, Macron memang tidak sepenuhnya alergi terhadap perhatian selebriti.
Jika dilihat pada Juli 2017, Macron pernah menerima penyanyi asal Barbados Rihanna di istananya.
Dalam konferensi yang digelar pada Februari 2018 di Senegal, mereka akhirnya bekerja sama mengumpulkan uang untuk program pendidikan di negara-negara berkembang.