Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Nia Ramadhani Pakai Sabu karena Tekanan Pekerjaan, Ini Penjelasan Ahli Forensik

Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri turut memberikan tanggapannya terkait penangkapan artis Nia Ramadhani dan suaminya Ardi Bakrie.

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Ayu Miftakhul Husna
zoom-in Nia Ramadhani Pakai Sabu karena Tekanan Pekerjaan, Ini Penjelasan Ahli Forensik
Instagram @ramadhaniabakrie
Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri turut memberikan tanggapannya terkait penangkapan artis Nia Ramadhani dan suaminya Ardi Bakrie terkait kasus penyalahgunaan narkoba jenis sabu-sabu. 

TRIBUNNEWS.COM - Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri turut memberikan tanggapannya terkait penangkapan artis Nia Ramadhani dan suaminya Ardi Bakrie.

Artis Nia Ramadhani dan suaminya Ardi Bakrie ditangkap polisi atas dugaan penyalahgunaan narkoba pada Rabu (7/7/2021) kemarin.

Saat penangkapan ditemukan barang bukti satu klip sabu seberat 0,78 gram dan alat hisap sabu.

Diketahui, polisi mengungkapkan alasan Nia menggunakan sabu adalah karena tekanan pekerjaan dan kondisi pandemi Covid-19.

Baca juga: Ruhut Sitompul Soroti Rilis Kasus Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie, Protes Tersangka Tak Dihadirkan

Menurut Reza, sabu-sabu dapat memberikan efek kegembiraan kepada pemakainya.

Menurutnya mengonsumsi sabu-sabu bisa memberikan rasa penuh semangat.

Seolah-olah pemakai sabu tersebut bisa bekerja terus-menerus tanpa butuh istirahat.

Berita Rekomendasi

"Tentang jenis narkoba yang dipakai tersangka tersebut, dalam kasus ini yang dipakai adalah sabu-sabu. Efek sabu-sabu bagi penggunanya adalah muncul kegembiraan."

"Rasa penuh semangat seolah-olah akan bisa bekerja nonstop tanpa istirahat dan serba 'positif' lainnya," kata Reza dikutip dari tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Jumat (9/7/2021).

Baca juga: Detik-detik Nia Ramadhani dan Suami Digiring Polisi, Tanpa Borgol, Ardi Bakrie Berjalan Tegap

Lebih lanjut, Reza mengungkapkan alasan seseorang menggunakan sabu-sabu ini bisa dilihat dalam dua konteks.

Yakni konteks mikro seperti dari faktor individu dan keluarga, atau konteks makro seperti kondisi pandemi Covid-19 yang terjadi sekarang.

"Jadi pertanyaannya kenapa ada orang yang menggunakan sabu-sabu yang bisa membuat perasaan meluap-luap sedemikian gembira. Kita bisa lihat konteks yang mikro, dari individu dan keluarga."

"Atau kita bisa lihat konteks yang makro yang saat ini disaat ini ada sangkut pautnya juga dengan pandemi," tambah Reza.

Baca juga: Nia Ramadhani Muncul Usai Tertangkap, Tertunduk Pakai Baju Tahanan, Mobilnya Jadi Sorotan

Konsumsi Sabu-sabu Selama 5 Bulan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas