Tips Bangun Intimasi dengan Pasangan Selama Pandemi Covid-19
Bekerja dari rumah memiliki kemungkinan mengaburkan batasan antara kerja dan istirahat. Kondisi itu bisa saja pengaruhi kehidupan pasangan pasutri.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lonjakan kasus baru pandemi covid-19 membuat masyarakat mau tidak mau melakukan kegiatan di rumah saja, termasuk bekerja.
Namun, tanpa disadari bekerja dari rumah telah mengaburkan batasan antara kerja dengan istirahat.
Jika dibiarkan, menurut psikolog klinis, Ines Kristansi, hal ini dapat menganggu kesehatan mental seseorang.
Selain itu, hubungan dengan pasangan, di sini dalam konteks rumah tangga, dapat berpengaruh.
Ines mengatakan jika hubungan dengan pasangan terganggu, bukan tidak mungkin dapat mengubah prilaku pribadi. Karenanya penting menjaga kesehatan mental sendiri dan juga orang terkasih.
Karena itu, Inez pun menyarankan untuk mengambil istirahat dan menghabiskan waktu bersama pasangan. Untuk kegiatannya, bisa dilakukan secara bervariasi.
Baca juga: Bekerja dari Rumah Ancam Kesehatan Mental, Psikolog Sebut Jangan Ragu untuk Beristirahat
Baca juga: Yang Harus Dilakukan Orangtua untuk Jaga Kesehatan Mental Anak di Masa Pandemi
"Banyak hal yang bisa dilakukan, olahraga, melakukan hobi bareng pasangan. Lalu, istirahat tidak selalu berbicara soal kuantitas, namun kualitas," ungkapnya dalam acara peluncuran program Durex terkait Kampanye #BreakTime, Jumat (16/7/2021).
Karenanya, Ines memberikan beberapa tips agar dapat membangun intimasi atau keakraban bersama pasangan.
Pertama, mulailah dari hal sederhana seperti menanyakan kabar.
Baca juga: Ketua DPR: Pemerintah Harus Lindungi Nakes Secara Fisik dan Mental
Misalnya menanyakan sudahkah beristirahat hari ini atau belum? Hal ini menunjukkan rasa perhatian pada seseorang. Bisa saja hal sesederhana sangatlah berarti bagi orang yang menerimanya.
Kedua, jangan gengsi untuk memulai memberikan perhatian. Baik dari pihak laki-laki atau perempuan. Sekarang bukan zamannya lagi laki-laki untuk gengsi atau lady first.
Ketiga, jangan sungkan untuk mengemukakan pikiran. Tidak perlu memberikan kode-kode yang tidak semua orang dapat mengerti. Perempuan boleh bersuara dan menyatakan keinginan mereka.
Keempat, tekankan pentingnya berkomunikasi yang intim dengan pasangan. Seperti yang dikatakan oleh Ines sebelumnya, lebih utamakan kualitas ketimbang kuantitas. Saat bersama, jangan lakukan hal lain tapi tetap fokus pada pasangan.
"Kadang sudah lama bersama tapi kok kedekatan gak terasa. Mungkin selama berinteraksi tidak benar-benar mendedikasi bersama dengan dia. Tapi disambil kerja, sambil balas email," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.