Bintang Emon Sindir Menteri yang Asyik Nonton Sinetron Saat PPKM Darurat
Yang menjadi masalah adalah ketika sang menteri membagikan kegiatannya ditengah kondisi yang sedang menghawatirkan karena PPMM Darurat.
Penulis: Fauzi Nur Alamsyah
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah
TRIBUNNES.COM, JAKARTA - Baru-baru ini media sosial Twitter dihebohkan dengan cuitan seorang menteri yang asyik menonton dan membahas tentang sinetron hits di Indonesia.
Aksi menteri tersebut menimbulkan pro dan kontra.
Hal itu juga disoroti oleh komika asal Ibu Kota Jakarta, Bintang Emon.
Lewat video singkat yang diunggah di Instagram cerita miliknya, Bintang mengungkap pendapatnya mengenai aksi sang menteri saat menonton sinetron.
Menurut Bintang hal itu wajar dan manusiawi bagi seorang menteri menonton sinetron.
Namun yang menjadi masalah adalah ketika sang menteri membagikan kegiatannya ditengah kondisi yang sedang menghawatirkan karena PPKM Darurat.
"Ini gue nggak nyari-nyari kesalahannya ya, kayaknya kita udah di tahap ngga usah nyari-nyari juga kelihatan kesalahannya. Gua setuju, menteri itu ya manusia biasa juga lah," kata Bintang Emon, dikutip Tribunnews, Sabtu (17/7/2021).
"Jadi wajar aja menurut gue kalau pak menteri nonton sinetron. Tapi poinnya menurut gue, nggak usah cerita-cerita, kan sekarang situasi lagi kritis," sambungnya.
Baca juga: Mahfud MD Bikin Cuitan soal Sinetron Ikatan Cinta, Fadli Zon hingga Fahri Hamzah Beri Sindiran
Menurut Bintang, tak etis seorang menteri yang mengadakan sejumlah kebijakan malah terlihat santai dan nyaman menjalani masa PPKM di kediamannya.
Padahal di lain sisi rakyat sedang merana akibat kebijakan yang ditetapkan pemerintah.
"Ada yang dagangannya dirazia nih, nggak boleh kerja, ada oknum galak. 'Saya habis nonton sinetron'. Bapak yang memangku kebijakan, bapak yang bertanggungjawab, terus ngaku lagi nonton sinetron kan lucu," ungkap Bintang Emon.
Pria berusia 25 tahun itu juga menyebut jika seharusnya para menteri ikut turun tangan membantu masyarakat yang terkena dampak dari kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah.
Bukan malah memperlihatkan kehidupannya yang makmur.