Black Maria menggunakan ujung kakinya, yang memiliki jarum beracun, untuk melukai lengan raksasa itu juga, jadi Robin tidak punya pilihan selain menarik tangannya ke belakang untuk menghindarinya.

Pada saat itu, Black Maria menggunakan serangan baru yang disebut Maria Net untuk meluncurkan jaring laba-laba dan meraih lengan raksasa Robin.

Dia kemudian menggunakan serangan baru lain yang disebut Oshizumaria untuk menyilangkan lengan utama tubuh raksasa Robin dan membuat tubuh lawannya tak berdaya.

Black Maria memakai buku-buku jari logamnya dan mulai meninju wajah raksasa Robin dengan serangannya yang disebut Oiran Knuckle.

Pukulan itu memengaruhi Robin asli, yang pada akhirnya harus melenyapkan Robin raksasa.

Kemudian Robin menciptakan empat lengan raksasa di belakang Black Maria dan mencoba meraihnya, tetapi Black Maria menggunakan teknik Ikitomaria-nya untuk membuat dinding jaring laba-laba dan memblokir serangan Robin.

Selanjutnya, Black Maria meminta laba-labanya untuk membakar jaring laba-laba yang ia buat di area tersebut.

Laba-laba itu menyemburkan api dari mulutnya dengan teknik Atatamaria dan membakar jaringnya, menciptakan dinding api di area tersebut.

Merasa akan menang, Black Maria mengolok-olok Robin.

"Tidak ada bunga yang bisa mekar di tengah lautan api," kata Black Maria.

Saat Black Maria berbicara, dia membuat jaring laba-laba di belakang Robin, yang dia tempel.

Baca juga: 10 Fakta Eiichiro Oda tentang One Piece: Akhir Cerita, Momen Favorit hingga Bertekad Mati

"Pada akhirnya, kamu tidak bisa menyelesaikan pertarungan ini dengan cepat seperti yang kamu katakan, kamu datang untuk menutupi kegagalan Black Leg (Sanji), dan sekarang kamu telah kalah, kalian berdua hanya akan terlihat bodoh," kata Black Maria.

Brook, yang mendengarkan percakapan itu, menjawab dengan cepat.

"Bodoh sekali mengatakannya, Black Maria-san. Jika aku jadi kamu, aku akan pergi dari sana secepat mungkin. Yohohoho," kata Brook.