Berusaha Lunasi Utang Miliaran, David NOAH Keluhkan Susahnya Cari Kerjaan Ekstra di Masa Pandemi
David NOAH menanggung sendirian beban utang Rp 1,150 miliar kepada Lina Yunita, yang semestinya menjadi tanggung jawab perusahaan.
Penulis: Bayu Indra Permana
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - David NOAH menanggung sendirian beban utang Rp 1,150 miliar kepada Lina Yunita, yang semestinya menjadi tanggung jawab perusahaan.
Teman-temannya di perusahan dalam penggarapan proyek, menurut dia, kabur entah ke mana.
Maka, David NOAH harus ke sana ke mari mencari pekerjaan tambahan agar dapat melunasi utang perusahaan.
Sampai-sampai ia dituduh melakukan penipuan dan penggelapan karena belum sanggup melunasi utang secara penuh.
Baca juga: Tolak Disebut Lakukan Penggelapan, David NOAH: Sudah Ada Upaya Bayar Utang, Tapi . . .
Baca juga: Jawab Tudingan Penggelapan Uang Miliaran, David NOAH Curhat Kini Harus Menanggung Sendiri
"Banyak teman saya jadi saksi bahwa saya minta bantuan entah itu kerjaan ekstra untuk bisa melunasi ini," beber David NOAH dalam jumpa pers virtual, Jumat (13/8/2021).
"Karena pandemi ini (cari kerjaan) jadi makin sulit yaa," bebernya.
David mengatakan laporan yang dilakukan Lina Yunita hanyalah salah paham saja, sebab yang harus bertanggung jawab adalah direktur utama perusahaannya.
Namun, sejak proyek di perusahaannya mandek. Satu persatu karyawan di sana pergi meninggalkan David, sehingga ia harus menanggung sendiri utang miliaran tersebut.
Baca juga: Tak Kunjung Bayar Utang, David NOAH Dinilai Lari dari Tanggung Jawab
Baca juga: Dipolisikan dengan Tuduhan Penggelapan, Lewat Pengacara David NOAH Tawarkan Mediasi, Berharap Damai
Baca juga: Kronologi David NOAH Dituding Gelapkan Uang Rp 1,1 M, Imbas Gagal Lunasi Utang dan Kini Menghilang
"Saya paham sama pemberitaan terjadi, mungkin cuma terjadi salah paham aja," beber David.
"Ini mungkin harusnya dalam kapasitas yang tepat yaitu direktur utama untuk bertanggung jawab," ucapnya.
David NOAH tak marah dengan Lina Yunita yang melaporkan dirinya, ia bisa memahami posisi sahabatnya itu yang sedang mengalami kesulitan.
Ia hanya berharap Lina mau menerima uang sebesar Rp 500 juta yang sempat ia tawarkan sebagai angsuran untuk melunasi utangnya.