Tips Agar Usaha Kuliner Tetap Stabil di Masa Pandemi Covid-19
Sejak pandemi Covid-19 melanda, berbagai sektor mengalami penurunan omzet, termasuk kuliner.
Penulis: M Alivio Mubarak Junior
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mohammad Alivio
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak pandemi Covid-19 melanda, berbagai sektor mengalami penurunan omzet, termasuk kuliner.
Meski begitu, hal tersebut bukan menjadi alasan untuk gulung tikar.
Menurut Nilam Sari, founder kebab Turki Ali Baba Rafi, ada berbagai banyak cara yang dapat digunakan untuk mempertahankan bahkan mendapat tambahan meskipun di tengah situasi yang serba terbatas ini.
Hal ini disampaikan saat diskusi virtual yang diadakan Kemenparekraf bertajuk Temu Sapa Finalis Apresiasi Kreasi Indonesia 2021, Kamis (26/8/2021).
Baca juga: Menengok Rencana Pusat Jajan Kuliner dan Cinderamata di Bukit Teletubis Pantai Kinunang
Baca juga: Daftar Promo Kuliner HUT ke-76 Kemerdekaan RI: Burger King, McDonalds, hingga Texas Chicken
"Dari segi kuliner sendiri kita menyadarai untuk sekarang metode kita bisa bertahan itu paling penting bukan lagi ekspansi," kata Nilam.
"Kembali lagi kalo kita mau ekspansi kita juga harus effort, effortnya lebih ke arah ghost kitchen atau virtual kitchen," tambahya.
Nilam mengatakan, hal yang terpenting saat binis kuliner di tengah situasi Covid-19 atau PPKM adalah bagaimana agar pengeluaran dan pemasukan stabil, bukan membuka freenchise.
Solusinya yaitu menerapkan virtual kitchen atau yang sering disebut ghost Kitchen.
Ghost kitchen yaitu inovasi penyediaan dapur yang ditujukan untuk menjual makanan/minuman hanya melalui proses layanan pesan antar saja.
"Karena memang sekarang jamannya itu di mana kita kemampuan daya beli masyarakat turun ya, otomatis kita harus memperkirakan dari segi pengeluaran dan pemasukan," ujar Nilan.
"Biasanya dari segi kuliner tuh ada beberapa faktor ya, biaya karyawan biaya sewa operation, memang dengan adanya virtual kitchen itu bisa membantu bisnis makanan untuk bisa survive," timpalnya lagi.
Selain virtual kitchen, yaitu diterapkan sistem frozen food atau makanan beku artinya makanan yang dibekukan dengan tujuan untuk mengawetkan makanan hingga siap dimakan.
"Kembali lagi dibisnis makanan banyak banget yang kemudian mulai beralih untuk bisa bertahan adalah dengan cara membuat frozen food," ujar Nilam.
"Nah frozen food ini juga udah siap dijaman tahun 2020 dan 2021 karena memang infrastrukturnya sudah ada, ada ojek online, berbagai macam marketplace ada juga platform kirim barang nah itu bisa mengakomordir frozen food supaya bisa sampai dalam waktu 24 jam," pungkas Nilam.
Kini diketahui, Nilam Sari sudah mempunyai 1.600 Outlet di 10 Negara.