Selain Varian Lambda dan MU, Pemerintah Sebut Ada Varian Baru yang Perlu Diwaspadai
Meski Indonesia bisa dibilang berhasil melewati lonjakan gelombang kedua covid-19, pemerintah meminta masyarakat untuk tetap waspada.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi, menyebutkan jika risiko penularan Covid-19, bisa terjadi pada siapa saja.
Mulai dari bayi, anak-anak, dewasa bahkan orang lanjut usia. Lansia memang berisiko lebih tinggi, apa lagi jika ditambah dengan komorbid.
Anak-anak pun menjadi kelompok rentan terhadap varian baru.
Oleh karena itu, meski bisa dibilang berhasil melewati lonjakan gelombang kedua, Nadia meminta masyarakat untuk tetap waspada.
Baca juga: Ilmuwan Internasional Sebut Masyarakat Umum Tidak Perlu Disuntik Vaksin Booster Covid-19
Baca juga: Awas, Varian C.1.2 Diprediksi Lebih Menular dari Varian Delta
"Dikarenakan 98 persen virus covid yang berada di Indonesia adalah delta, bukan kemungkinan muncul varian baru yang sudah terdeteksi negara lain," ungkapnya lewat virtual, Selasa (14/9/2021).
Saat ini, Nadia menyebutkan jika ada beberapa varian yang menjadi fokus Indonesia.
Pertama adalah varian Lambda yang dilaporkan berada di 42 negara.
Kemudian yang kedua adalah varian Mu. Nadia menyebutkan jika saat ini varian MU sudah dilaporkan oleh 49 negara.
"Dan ada 1 lagi varian C.1.2 meski belum digolongkan sebagai virus off concern atau interest," katanya lagi.
Baca juga: Varian Lambda Virus Corona Masuk Jepang Akhir Juli Lewat Bandara Haneda
Menurut pemaparan Nadia, varian C.1.2 ini tetap perlu diwaspadai. Karena sudah ada 9 negara yang melaporkan varian tersebut.
"Jangan menjadi euforia dalam kondisi ini. karena harus tetap waspada. Cakupan vaksinasi belum mencukupi. Tetap disiplin protokol kesehatan," pungkas Nadia.