Cerita Pemenang Kompetisi Produksi Film Kemendikbudristek Berkreasi di Masa Pandemi
ineas Je Yatmoko dari Zettamind Studios, Batam mengungkapkan tantangan syuting selama pandemi Covid-19.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sineas Je Yatmoko dari Zettamind Studios, Batam mengungkapkan tantangan syuting selama pandemi Covid-19.
Film pendei "Radio Pakcik Mahmud" merupakan salah satu pemenang ajang Kompetisi Produksi Film Tahun 2021 yang digelar Kemendikbudristek.
Je mengatakan ruang gerak selama syuting cukup terbatas karena penerapan PPKM.
Baca juga: Stop Syuting FTV, Vanessa Angel Kini Sibuk Dagang, Bantu Suami Cari Uang
Baca juga: Sinopsis Film Arsenal, Tayang Malam Ini Pukul 23.30 WIB di Bioskop Trans TV
"Kalau kita ruang geraknya untuk syuting jadi sangat terbatas, kan masih PPKM. Yang tadinya pakai syuting radio jadi pakai tempat jadi kaya syuting radio," ujar Je dalam Ngobrol Pintar Kemendikbudristek.
Je mengatakan pihaknya menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Serta menghindari kerumunan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
"Kita cari tempat lokasi yang berdekatan kita takut kalau ada kerumunan. Kita berupaya membuay setting radio semenarik mungkin," kata Je.
Sementara Feranda, sineas dari Hore Production, Makassar mengatakan pembuatan film pendek "Ade: A Ride To Nowhere" harus menyesuaikan kondisi pandemi Covid-19.
Film "Ade: A Ride To Nowhere" juga merupakan film yang proposalnya terpilih dalam ajang Kompetisi Produksi Film Tahun 2021.
"Selama PPKM paling menyesuaikan jumlah kru, tapi karena kita sudah terbiasa sebelumnya-sebelumnya menggunakan format kru kecil jadi tidak terlalu terpengaruh Jadi kita atur Flow karena jaga jaraknya dipikirkan perizinan lebih intens," ungkap Feranda.
Seperti diketahui,Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Baru Kemendikbudristek bakal memproduksi sepuluh proposal film pendek yang terpilih dalam ajang Kompetisi Produksi Film Tahun 2021.
Kompetisi Produksi (Kompro) Film Tahun 2021 merupakan wadah yang ditujukan bagi para sineas untuk meningkatkan kreativitas dan semangat berkarya di masa pandemi Covid-19.
Pada tahap satu, terdapat 352 proposal film dari 29 provinsi seluruh Indonesia mengikuti seleksi dengan hasil 10 proposal yang terpilih.
Sepuluh judul proposal yang terpilih adalah Ade: Ride To Nowhere, produksi Hore Production, Makassar; Culas, produksi Goodwork, Jakarta; Gang Permai 2, produksi Historia Kreator, Pontianak.
Lalu Ibu Ora Sare, produksi Lab 162, Yogyakarta; Jiwo, produksi Catchlight Pictures Indonesia, Yogyakarta; Kabar Dari Kubur, produksi Kinovia X Childhood Gang Tangerang.
Kemudian Membicarakan Kejujuran Diana, produksi Kembang Layar Indonesia , Jakarta; Pasukan Semut produksi Gertak Film, Pontianak; Radio Pakcik Mahmud produksi Zettamind Studios, Batam; dan Rasa (H), produksi Kembang Gula, Solo.