Apakah Masyarakat Umum Butuh Dosis Ketiga Vaksin Covid-19? Begini Penjelasan Dokter
Sejauh ini vaksin covid-19 dosis ketiga hanya diberikan untuk tenaga kesehatan. Bukan masyarakat umum.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Percepatan program vaksinasi Covid-19 terus digalakkan oleh pemerintah.
Kini telah terhitung hampir 90 juta orang yang sudah mendapatkan vaksin dosis pertama.
Selain itu lebih dari 50 juta orang sudah mendapatkan dosis vaksin lengkap. Jumlah ini masih belum mencapai target pemerintah yaitu 208 juta penduduk yang tervaksinasi.
Namun belakangan dosis ketiga menjadi ramai diperbincangkan. Lantas apakah masyarakat butuh dosis vaksin Covid-19 yang ketiga?
Menurut dokter sekaligus influencer Nadia Alaydrus, sejauh ini banyak yang bertanya apakah dosis vaksin ketiga dibutuhkan.
Baca juga: Hampir 90 Juta Orang Mendapatkan Dosis Pertama Vaksin Covid-19 di Indonesia
Baca juga: Singapura Sumbangkan 120.000 Lebih Dosis Vaksin Covid-19 AstraZeneca ke Batam
Apalagi munculnya varian virus Covid-19 terbaru. Ada ketakutan yang muncul kalau vaksin dua kali dosis tidak mempan.
Namun dr Nadia menyebutkan jika sejauh ini vaksin ketiga hanya diberikan ke tenaga kesehatan. Bukan masyarakat umum.
"Karena merekalah yang menjadi garda terdepan memiliki risiko paling tinggi untuk terpapar Covid-19. Makanya diberikan vaksin booster ketiga," ungkapnya dalam virtual melalui kanal YouTube FMB9ID, Kamis (30/9/2021).
Baca juga: 2 Dosis Vaksin Covid-19 Diterima 2,4 Juta Anak Usia 12-17 Tahun, 9% dari Target Pemerintah
Oleh karena itu dr Nadia menyarankan masyarakat umum untuk ambil pusing terlebih dahulu. Karena upaya paling penting yang harus dilakukan adalah mencegah virus masuk ke dalam tubuh.
"Bagaimana agar tubuh tidak terpapar virus? Tentunya dengan prokes. Mengenakan masker, menjaga jarak mnghindari kerumunan, mengurangi mobilisasi dan melakukan vaksin," pungkasnya.