Program Vaksinasi Lansia Belum Capai Target, Pemerintah Sebut Punya Strategi Ini
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menyebutkan perkembangan vaksinasi lansia saat ini.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Pemerintah Indonesia kembali menerima vaksin tahap 82, sejumlah 705,300 dosis Vaksin AztraZeneca pada taggal 1 oktober 2021 lalu.
Dengan kedatangan vaksin tahap ke 82, jumlah vaksin dalam tahap bahan baku dan jadi adalah 275.559.850 dosis vaksin.
Dengan ketersediaan tersebut, permerintah terus mengejar target vaksinasi 70 persen masyarakat indonesia pada akhir tahun 2021.
Baca juga: Pfizer-BioNTech Minta Regulator AS Setujui Vaksin untuk Anak-anak Usia 5 sampai 11 Tahun
Baca juga: Aktor Senior Slamet Raharjo Ditawari Vaksin Ketiga, Kemenkes Jelaskan Soal Booster
Di antaranya untuk kelompok prioritas yaitu lanjut usia sebagai kelompk rentan.
Khusus untuk orang lanjut lansia, jumlah target vaksinasi adalah 21.553.218 orang.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menyebutkan perkembangan vaksinasi lansia saat ini.
"Jadi memang kalau melihat lansia ini sudah mulai vaksinasi sejak pertengahan Maret, bahwa lansia mendapatkan prioritas setelah vaksinasi kepada tenaga kesehatan dan kemudian petugas publik," ungkapnya pada konferensi virtual, Jumat (8/10/2021).
Perkembangan vaksin saat ini, Nadia memaparkan jika vaksin lansia sampai saat ini baru 6,7 juta untuk mendapat vaksin dosis pertama.
Sedangkan untuk dosis kedua baru 4,5 juta. Sedangkan target, kata Nadia adalah 21,5 juta.
Sehingga dengan kata lain, capaian vaksin pada lansia baru 31 persen untuk mendapat suntikan pertama. Sedangkan untuk dosis lengkap adalah 29 persen.
Namun Nadia menegaskan jika pemerintah akan terus memprioritaskan vaksin lansia. Walau pun vaksin kini juga ditujukan pada seluruh masyarakat usia 12 tahun keatas.
Bahkan kata Nadia, salah satu strategi pemerintah untuk meningkat vaksinasi pada lansia. Yaitu mengaitkan capaian vaksinasi lansia dengan status PPKM.
"Jadi kalau sebuah kabupaten atau kota cakupan vaksin belum 60 persen, maka PPKM tidak bisa turun. Sebuah daerah cakupan vaksin kurang 45 persen tidak bisa turun dari level 3 ke 2," pungkasnya.