Perjuangan Nurul Qomar Hadapi Kanker Ganas, Jaga Hati Tetap Senang, Percaya Umur di Tangan Tuhan
Komedian Nurul Qomar divonis menderita kanker ganas, yakni kanker usus stadium 4C. Ia sudah jalani operasi pengangkatan kanker dan wajib kemoterapi.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Komedian Nurul Qomar divonis menderita kanker ganas, yakni kanker usus stadium 4C.
Ia sudah menjalani operasi pengangkatan kanker ganas dan wajib mengikuti kemoterapi dua kali dalam sebulan dan dilakukan selama enam bulan.
Dalam proses pemulihan, member grup lawak Empat Sekawan itu, berusaha mempertahankan psikologisnya agar tetap berpikir positif.
"Abah mempertahankan kondisi psikologis itu dalam keadaan senang hati, jiwa dan pikiran, sehat," ucap Qomar dikutip dalam YouTube STARPRO Indonesia, Senin (18/10/2021).
Makanya, meski masih dalam perawatan di rumah sakit, wajah Nurul Qomar tampak cerita. Senyum menggantung di kedua ujung bibirnya.
Baca juga: Kanker Kepala dan Leher Dapat Mengubah Bentuk Wajah, Ketahui Faktor Penyebab dan Tanda-tanda Awal
Kemudian Nurul Qomar membeberkan hasil konsultasinya dengan dokter ihwal penyakit kanker usus stadium 4C yang diidapnya.
“Ketika ada tim dokter ahli ya, ada 3 orang memvonis Haji Komar, ‘Pak Haji sudah stadium 4 C kanker ganas di wilayah pencernaan usus besar dan usus halus’, sekarang sudah diputus yang ke anus,” terangnya.
“Dan testimoninya rata-rata lewat, enggak ada yang lama kalau sudah stadium 4C artinya kalau secara fisikal Abah terancam umur pendek,” tambahnya.
Namun Qomar tidak mau membebani pikirannya dengan hal itu karena bagi dia umur seseorang ada di tangan Tuhan.
“Sekali lagi secara spiritual itu wilayah kekuasaan Tuhan,” ucap pelawak berusia 61 tahun itu.
Nurul Qomar justru menggunakan saat-saat seperti ini untuk mendekatkan diri dengan Sang Pencipta.
“Ini momentum membangun keakraban kita dengan Tuhan. Sehingga Abah selalu katakan tengah malam, ‘Ya Allah aku senang hati menerima berkah dari-Mu ini,” tutur Nurul Qomar.
Dukungan keluarga
Nurul Qomar tampak tegar menghadapi sakit yang dideritanya. Bahkan ia memiliki keinginan besar dan tetap berjuang untuk sembuh.
Menurut dia, hal itu karena dukungan dari keluarga. Terutama dukungan istri dan anak-anaknya.
“Dan yang membuat kekuatan makin kuat, betapa Ibu Haji Siti Maryam, Soebagdja Salim, Rahardja Adi Wijaya kemudian Nurhaliza kakaknya beliau, menjadi kekuatan Abah dalam proses penyembuhan,” kata Nurul Qomar.
Baca juga: Kanker Payudara Serang Generasi Muda, Upaya Preventif Harus Masif
"Energi yang paling dahsyat adalah ibunya anak-anak dan seluruh anak-anak. Kalau energi yang utama, tentu saja kekuatan main set dan kedekatan hati dan jiwa kepada Tuhan Allah SWT,” tambah Nurul Qomar.
Sementara, salah satu anaknya, Soebagdja Salim, turut mendampingi Qomar menjalani kemoterapi kedua.
Dia melihat betapa kuatnya sang ayah berjuang melawan penyakit tersebut.
“Saya sebagai anak bukannya merasa sedih tapi merasa bangga, merasa ikut terpacu juga semangatnya (ayah). Ikut termotivasi melihat seorang ayah yang tertimpah berkah yang luar biasa. Jadi kami kebawa ikut kuatnya, senangnya, bahagianya,” tutur Soebagdja.
Saat ini, Qomar tengah menjalani kemoterapi kedua.
Baca juga: Idap Kanker Usus Stadium 4, Pelawak Nurul Qomar : Soal Umur Urusan Tuhan
Dan nantinya Qomar akan menjalani kemoterapi selama enam bulan.
Namun, Qomar berharap kemoterapi yang dijalaninya bisa membuatnya sembuh dari penyakit itu.
“Walaupun secara fisik dalam proses pemulihan tapi insya Allah sebulan dua kali kemoterapi selama 6 bulan. Mudah-mudahan enggak sampai 6 bulan bisa normal kembali,” ucap Qomar.
Kanker usus: penyebab, gejala, dan pencegahannya
Kanker usus adalah jenis kanker yang seringkali mempengaruhi bagian usus besar atau saluran akhir pencernaan.
Biasanya, jenis kanker ini paling banyak dialami orang berusia lanjut.
Namun, tidak menutup kemungkinan mereka yang masih mudah mengalami kanker ini.
Awal terbentuknya kanker ini biasanya dimulai dari terbentuknya polip di bagian dalam usus besar. Seiring waktu, polip ini terus berkembang dan menjadi kanker.
Gejala
Menurut Amercian Cancer Society, gejala kanker usus bisa berupa terjadinya infeksi, wasir, sindrom iritasi usus besar, atau radang usus.
Namun, gejala tersebut tidakbersifat spesifik. Orang-orang yang mengalami gejala tersebut belum tentu mengalami kanker.
Gejala lain yang menunjukan adanya kanker usus besar antara lain:
- perubahan kebiasaan buang air besar yang berlangsung lebih dari beberapa hari
- pendarahan rektal
- terdapat darah pada tinja
- kram atau nyeri perut (perut)
- mengalami kelelahan ekstim
- penurunan berat badna drastis.
Penyebab
Menurut data Healthline, kanker bisa terjadi karena mutasi genetik yang menyebabka penumpukan sel abnormal.
Penumpukan sel abnormal bisa terjadi di lapisan usus besar dan membentuk poip.
Lambat laun, polip akan semakin besar dan menyerang sel normal di sekitarnya.
Berbagai faktor bisa meningkatkan risiko kita mengalami kanker usus.
Berikut faktor-faktor pemicu kanker usus:
- obesitas
- gaya hidup merokok
- terlalu banyak konsumsi alkohol
- menderita diabetes tipe 2
- gaya hidup pasif
- terlalu banyak mengonsumsi makanan olahan.
Pencegahan
Menurut Mayo Clinic, ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mengurangi risiko kanker usus. Berikut cara tersebut:
1. Mengonsumsi aneka sayur, buah, dan biji-bijian
Buah, sayur, dan biji-bijian mengandung vitamin, mineral, serat dan antioksidan, yang dapat berperan dalam pencegahan kanker.
Pilihlah berbagai buah dan sayuran agar kita mendapatkan berbagai vitamin dan nutrisi.
2. Kurangi konsumsi alkohol
Beberapa penelitian membuktikan konsumsi alkohol berlebihan bisa meningkatkan risiko kanker usus.
Itu sebabnya, kita harus menghindari atau mengurangi konsumsi alkohol. Bagi pria, sebaiknya mengurangi konsumsi alkohol tidak lebih dari dua gelas per hari.
Sedangkan untuk wanita, sebaiknya mengurangi konsumsi alkohol tidak lebih dari satu gelas per hari.
3. Jauhi merokok
Merokok jangka panjang dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker kolorektal, serta berbagai jenis kanker lainnya.
Itu sebabnya, kita harus berhenti merokok untuk meminimalisir risiko kanker.
4. Rutin olahraga
Olahraga membantu kita menjaga kesehatan, termasuk meminimalisir risiko kanker usus.
Untuk mendapatkan manfaat tersebut, sebaiknya kita berolahraga minimal 30 menit setiap hari.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.