Cinta Laura Sedih Lihat Sekolah di Bogor Atapnya Runtuh, Siswanya Belajar di Lantai
Hati Cinta Laura langsung sedih, miris ternyata di kaki Gunung Salak kabupaten Bogor banyak sekolah, dalam kondisi yang sangat buruk.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Sedikit orang yang mengetahui jika Cinta laura memiliki sebuah yayasan yang bergerak di bidang pendidikan. Nama nya adalah Yayasan Sukarseno Peduli.
Yayasan itu kini sudah membantu lebih 4000 anak untuk mendapatkan fasilitas pendidikan secara gratis.
Cinta Laura punya alasan sendiri kenapa dirinya ingin membantu pendidikan anak-anak yang membutuhkan.
Baca juga: Video Diedit, Nikita Mirzani dan Cinta Laura Dikira Punya Konflik, Ini Hubungan Mereka Sebenarnya
Baca juga: Rilis Lagu Berjudul Markisa, Cinta Laura Ungkap Proses Syuting Video Klip: Latihan Koreografi 28 Jam
Berawal dari kesedihan Cinta Laura menyaksikan fakta menyedihkan tentang kondisi sekolah tak jauh dari Jakarta, tepatnya di Bogor.
"Jadi aku rasa apa pun agama dipercayai, diajarkan untuk membantu orang terdekat yaitu tetangga. Saat aku pindah dari Jerman ke Indonesia, kebetulan tinggal di kompleks sejam dari Jakarta," ungkapnya pada acara Ministry of Finance Festival Mofest 2021, Kamis (18/11/2021).
Saat keluar dari kompleks perumahannya, ibu Cinta Laura menemukan sekolah dengan kondisi yang menyedihkan.
Hati Cinta Laura langsung sedih, miris ternyata di kaki Gunung Salak kabupaten Bogor banyak sekolah, dalam kondisi yang sangat buruk.
Kondisi sekolah sangat tidak layak sebagai fasilitas pendidikan yang layak.
Dari sisi fisik bangunan sekolahnya membuat Cinta Laura berpikir jika tak bagus anak-anak sekolah dalam kondisi menyedihkan.
"Yang atapnya mau runtuh, kurikulum tahun 80-an, gak ada furniture, dan anak anak duduk di lantai. Dan itu tidak bagus untuk pertumbuhan tubuh mereka," kata Cinta Laura.
Anak-anak pun tidak dapat belajar secara konsentrasi karena tidak ada aliran listrik atau pun air yang mengalir. Menurut Cinta, mereka bersekolah dalam kondisi yang sangat buruk.
Padahal lokasi tersebut tidak begitu jauh dari Ibukota Jakarta.
Bisa dibayangkan bagaimana fasilitas sekolah yang berada di pulau terpencil.
Kemungkinan bisa lebih buruk lagi.
"Dan dari situ mama dan aku tergerak mendirikan Yayasan ini dimana fokus membangun kembali SD di kabupaten Bogor," ungkapnya lagi.
Bersama dengan sang ibu, Cinta memulai sekolah yang berada di Bogor.
Karena saat pertama kali ke Indonesia, Bogor menjadi tempat yang pertama kali ia tinggali.
Dari situ mereka membangun SD dan memperbarui kurikulum. Tidak hanya itu, Cinta bersama ibunya membantuk gaji para guru yang suka telat enam bulan hingga setahun.
"Kita make sure semua guru dapat gaji yang sangat baik dan on time, sehingga semangat mengajar anak anak. Dan anak-anak kurang mampu kita beri peralatan belajar, dan semua yang dibutuhkan," pungkasnya.
Dari 15 tahun terakhir, Cinta sudah membangun 10 sekolah dan membangun satu SMP di sana. Dengan tujuan anak-anak yang tidak punya ongkos ke kota atau desa terdekat bisa melanjutkan Pendidikan mereka.
Selain itu ada juga beasiswa dari SMP ke SMA. Dari yayasan tersebut, telah ada salah pelajar yang sukses asal desa tepencil di Gunung Salak.
Dimana ia telah menamatkan sarjana S1 di Universitas Indonesia. Lalu melanjutkan pendidikan S2 di Jerman. Dan kini, ia pun punya travel agency sendiri.