Banyaknya Surat Kaleng di Rumah Nirina Zubir Ungkap Awal Mula Terbongkarnya Kasus Mafia Tanah
Nirina mengaku kerap mendapat berbagai surat kaleng yang berisi peringatan agar dia dan keluarganya berhati-hati dengan Riri Khasmita.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presenter sekaligus aktris Nirina Raudhatul Jannah Zubir atau yang lebih dikenal dengan Nirina Zubir mengungkapkan awal mula kecurigaan terhadap sosok ART ibundanya Riri Kasmita.
Nirina mengaku kerap mendapat berbagai surat kaleng.
"Kita sudah lama tinggal di rumah mamah. Dan banyak sekali surat kaleng yang disampaikan kalau harus berhati-hati dengan Riri Khasmita. Omongan itu bagi kami berlalu saja, kita terbiasa tidak punya pikiran buruk," ucapnya dalam webinar Mengungkap Kiprah Mafia Tanah yang digelar Tribun Network, Rabu (24/11/2021).
Sampai ada satu surat kaleng yang isinya peringatan tanah ibunya akan dijual oleh Riri Kasmita.
"Jadi ada surat kaleng yang isinya untuk mengecek sertifikat tanah. Mantan ART Riri Kasmita disebut sudah menjual tanah dengan namanya. Surat kaleng itu semakin banyak dan setelah cek di BPN benar kami mendapatkan jawaban surat tanah sudah berubah nama," urai istri gitaris grup band Coklat Ernest Fardiyan Syarif ini.
Kepada ahli waris tanah, Riri berdalih dirinya dijebak seseorang.
Baca juga: Respon Tenang Nirina Zubir Saat Keluarganya Dilaporkan Balik Riri Khasmita: Kebenaran yang Bicara
Di situlah rasa penasaran Nirina dan kakak-kakaknya untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
"Dia (Riri) bilang KTP nya pernah dipinjam untuk dibawa ke notaris. Kita berpikir kalau mamah mau balik nama kenapa harus pakai nama Riri Kasmita dan tidak menyertakan ahli waris atau suaminya. None of us yang pernah menandatangani surat apapun," imbuhnya.
Berikut petikan wawancara khusus Nirina Zubir dengan Direktur Pemberitaan Tribunnetwork Febby Mahendra Putra dan News Manager Tribunnetwork Rachmat Hidayat.
Bagaimana ceritanya Uni Nirina tahu sertifikat sudah berpindah tangan ke pihak ketiga?
Kita sebenarnya sudah mengetahui soal sertifikat tanah ini dari dua tahun yang lalu. Tapi memang pada dasarnya kami melalui proses kekeluargaan.
Sebelum ibu saya meninggal beliau pernah mengatakan ada sertifikat tanah yang hilang tapi sedang diurus.
Ibu saya tipe yang mandiri dan tidak mau merepotkan anak-anak. Ketika ibu meninggal, saya tanyakan ke asisten rumah tangga apakah ada perihal yang belum diselesaikan ibu misalnya utang.
Kebetulan kami kakak beradik yang tinggal tidak berdekatan kakak saya ada yang di Bali, dan kakak saya juga ada yang tinggal di Malang.