Perjuangan Iber Djamal Melindungi Hutan Adat di Kalimantan Diabadikan di Film Dokumenter “The Flame”
Film dokumenter berjudul The Flame, menceritakan kisah perjuangan Iber Djamal mempertaruhkan sepanjang hidupnya untuk mendapatkan hak waris hutan adat
Penulis: M Alivio Mubarak Junior
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mohammad Alivio
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Film dokumenter berjudul The Flame, menceritakan kisah perjuangan Iber Djamal sebagai penduduk asli Kalimantan yang mempertaruhkan sepanjang hidupnya untuk mendapatkan hak waris hutan adatnya.
Film ini bertujuan memaparkan isu krisis iklim dan lingkungan hidup yang telah menjadi permasalahan besar di negara ini akan tayang secara eksklusif di beberapa kota besar di Indonesia mulai akhir November 2021.
Sutradara Arfan Sabran, mengatakan, The Flame tak hanya menceritakan tentang perjuangan nyata Pak Iber Djamal (77 tahun) dalam mempertahankan hutan adatnya, tapi juga permasalahan lingkungan hidup di Indonesia yang semakin kritis.
Baca juga: FAKTA Viral Mahasiswa KKN di Jambi Diusir Warga karena Hina Nama Desa, Dikenai Sanksi Adat
Baca juga: Jarang Terjadi, Orangutan Membunuh Kukang Lalu Memakannya, Terjadi di Kalimantan Tengah
"Kami ingin memperlihatkan semangat Pak Iber dalam mempertahankan hutan adat walaupun tidak mendapatkan dukungan penuh dari pihak keluarga maupun warga sekitar," kata Arfan dalam konferensi pers di XXI Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Senin (29/11/2021).
"The Flame mengajak penonton untuk memahami makna penting tentang hutan adat yang memiliki arti sebagai simbol kehidupan, keseimbangan, dan kebijaksanaan," lanjutnya.
The Flame merupakan film dokumenter panjang pertama yang disutradarai oleh Arfan Sabran dan diproduseri oleh Gita Fara.
Film ini telah tayang di Vision du Reel Film Festival di Swiss pada April 2021, DMZ Documentary Film Festival di Korea pada September 2021, dan Bifed, Ecology Film Festival di Turki pada Oktober 2021.
Selanjutnya, film dokumenter ini juga akan tayang perdana di Jogja NETPAC Asian Film Festival 2021 dan di Singapore International Film Festival pada akhir November ini.
Selain itu film dokumenter The Flame berkolaborasi bersama Yayasan Dian Sastrowardoyo dan Sejauh Mata Memandang, dengan mengunjungi berbagai kota di Indonesia.
Hal ini guna untuk mengajak masyarakat agar turut serta dalam upaya melindungi lingkungan hutan adat di Indonesia, antara lain di DKI Jakarta, DIY Yogyakarta, Makassar, dan Palangkaraya.
Film ini juga akan menyapa secara virtual daerah-daerah yang tidak terjangkau oleh bioskop melalui pemutaran film dan diskusi yang mendalam.
The Flame diproduksi bersama Abimata Group, Cineria Film, RM Cine Makassar dan Aljazeera Documentary Channel.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.