Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Singgung Kasus Rudapaksa Santri, Ini Kata Komika Bintang Emon Tentang Kelakuan Pelaku

Komika Bintang Emon tak habis pikir melihat kasus rudapaksa atau pelecehan seksual di lingkungan sebuah pesantren di Bandung.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Singgung Kasus Rudapaksa Santri, Ini Kata Komika Bintang Emon Tentang Kelakuan Pelaku
Instagram @bintangemon
Komika Gusti Muhammad Abdurrahman Bintang Mahaputra atau yang tenar sebagai Bintang Emon 

TRIBUNNEWS.COM - Komika Bintang Emon tak habis pikir melihat kasus rudapaksa atau pelecehan seksual di lingkungan sebuah pesantren di Bandung, yang menghebohkan publik belakangan ini.

Apalagi si pelaku diduga seorang guru pesantren. Sementara korbannya adalah santriwati dididikannya.

Di luar dari upaya pencegahan perempuan dengan memakai busana tertutup serta tidak keluar rumah, bagi Bintang Emon, pencegahan utama tetap ada pada diri laki-laki.

Dalam kasus itu ia menyalahkan laki-laki. Dalam hal ini pelaku.

 "Itu yang di pesantren badannya kurang ketutup kain bagaimana itu? Kudu banget mukanya ketutupan kain juga biar kayak mumi baru?" kata Bintang Emon dikutip dari Twitter @bintangemon, Jumat (10/12/2021).

Baca juga: Tangkal Korupsi Hingga Kekerasan Seksual, Kemendikbudristek Luncurkan Rumah Cegah

Baca juga: Perasaan Berkecamuk Para Orangtua Korban Rudapaksa Guru Pesantren: Korban Menderita Sangat Panjang

"Gue setuju pencegahan tuh harus dilakukan, tapi kita harus sadar bahwa yang salah tuh lakinya," lanjut dia.

Bintang Emon lantas mengumpamakan laki-laki bejat tersangka kasus pelecehan seksual sebagai manusia di antara teori Darwin.

Berita Rekomendasi

Ia menganggap para tersangka pelecehan seksual sebagai manusia setengah kera lantaran otak mereka tidak digunakan sebagaimana layaknya manusia berpikir.

"Otaknya original kera, yang kalau nafsu langsung dilampiasin," kata dia.

Padahal, lanjut Bintang, tanpa melakukan pelecehan seksual seperti cat calling hingga pemerkosaan, para laki-laki akan tetap hidup.

Baca juga: Guru Pesantren Rudapaksa Belasan Santri hingga Hamil & Melahirkan, Bagaimana Nasib Bayi Para Korban?

Berbeda dengan kasus ketika manusia akan kesulitan bertahan hidup tanpa makan dan minum.

"Kita enggak cat calling tuh ternyata enggak meninggal," ujar dia.

Komika kelahiran Jakarta, 5 Mei 1996 itu menyayangkan aksi bejat yang dilakukan para pria di luar sana.

Tidak peduli pencegahan sebesar apa pun, nyatanya kasus pelecehan seksual tetap ada.

"Harus sampai gimana perempuan-perempuan kita jaga diri? Itu harus sampai kayak gimana sih? Badannya harus sampai ditutupin kain berlapis-lapis gitu? Sampai kayak gulungan bahan di Tanah Abang? Atau di rumah sendiri kita harus nyewa satpam biar merasa aman?" tanya dia.

"Kalau gue boleh usul ke Pemerintah, untuk tersangka ini yang sudah menghancurkan hidup orang lain karena kejahatan seksualnya, itu batangnya dikasih aja ke abang-abang Bensu, minta tolong digeprek halus," lanjut dia.

Sebagai informasi salah satu kasus pelecehan seksual yang disinggung Bintang Emon terjadi di sebuah pesantren di Kota Bandung, Jawa Barat.

Seorang guru pesantren berinisial HW tega memperkosa 12 santriwatinya. Akibat perbuatannya, delapan korban yang di bawah umur sudah melahirkan.

Sementara dua orang sedang hamil. Belasan santriwati ini diperkosa HW sejak tahun 2016 hingga tahun 2021.

Pemerkosaan dilakukan di yayasan pesantren, apartemen hingga hotel di Kota Bandung.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas