Melirik Akad Nikah Danang-Nura, Urban Culture atau Jawa Pakem?
Tanggal 12-12-2021 sepertinya menjadi hari spesial bagi sejumlah artis, salah satunya pedangdut Danang Pradana atau lebih dikenal Danang DA.
Editor: FX Ismanto
![Melirik Akad Nikah Danang-Nura, Urban Culture atau Jawa Pakem?](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/danang-da-segera-nikahi-dr-qurani-hemas-nuraningrum_20211211_150418.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tanggal 12-12-2021 sepertinya menjadi hari spesial bagi sejumlah artis, salah satunya pedangdut Danang Pradana atau lebih dikenal Danang DA.
Pasalnya, tanggal tersebut menjadi penting karena ia bakal menikahi kekasihnya dr. Qur’ani Hemas Nuraningrum.
Kendati belum membocorkan terkait konsep pernikahannya, namun mengingat waktu sudah tinggal satu hari lagi maka bocor juga oleh Yuna Patron - Dedi & Anie Delmora - Deo Riyanto, pemilik Deo Entertainment dan Novi Backdrop Solo by Sea Dekor yang biasa menahkodai dari resepsi pernikahan artis dan pejabat negeri ini.
Menurut Yuna, akad nikah dan resepsi Danang-Nura mengambil konsep Jawa kental mulai dari akad nikah hingga resepsi pernikahan.
Dalam prosesi akad nikah, nantinya calon pengantin sepakat memilih tata rias dan busana konsep Jawa yang yaitu di akad Jogja Putri dan resepsi Jogja Pembayun.
“Pada prosesi acara akad nikah calon pengantin yang bertemu lewat media sosial ini memilih tata rias dan busana Jogja Putri. Dimana simbolisasi budaya dan agama akan kental tertuang dalam riasan, busana dan acara saat prosesi akad nikah,” kata Deo lewat unggahan di Instagramnya, Sabtu (11/12/2021).
Sedangkan, Dedi menambahkan nuansa putih yang melabangkan kesucian tulus bertemu dengan riasan Jogja Putri yang anggun, tidak sabar kan menunggu rangakaian acara akad sampai pada detail rias, busana , musiknya dan sakralnya.
“Dimalam resepsinya Jogja pembayun dipilih dari Jawa Agung menyambung ke Jawa Konteporer, kolaborasi DEO Entertaiment – Delmora - Patron Wedding akan diterjemahkan dalam gebyar acara dan dekorasi kebahagiaan malam resepsi,” lanjutnya.
Kendati demikian, Yuna - Deo - Dedi, Anie, Novi bikin penasaran warganet soal busana dalam aplikasi riasan adat apakah akan mengarah ke fesyen religi.
“Bagaimana rangkaian acaranya diakad nikah nanti bisa memaknai keduanya, tata rias Jogja Putri dan busana Jawa adalah bagian dari kebudayaan?” tanya Yuna.
“Sementara keseharian calon pengantin adalah berbusana muslim bagaimana aplikasinya dalam social practices apakah akan tetap pakem atau memilih riasan adat urban fesyen?” tanya Dedi lagi. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.